SOAL
UJIAN AKHIR SEMESTER
SEMESTER
GANJIL
FAKULTAS
AGAMA ISLAM
Nama : Ahmad Fathullah
Mata
Kuliah
: Teknologi dan Media Pembelajaran PAI
Semester
: VI (Enam)
Dosen
: Shokhibul Arifin, M.Pd.I
Petunjuk:
Soal :
1. Bagaimana anda
menempatkan konsep dan aplikasi pembelajaran berbasis komputer di dalam
kegiatan pembelajaran di sekolah/madrasah? Lakukan analisis kritis terhadap
penerapan pembelajaran berbasis komputer model drill and practice,
tutorial, simulasi, dan games di sekolah/madrasah.
JAWABAN
NO. 1
Sebelum
mengerjakan program drill and practice,siswa dianggap telah mempelajari materi
pelajaran.Meskipun programnya sederhana,namun aspek-aspek umpan balik dan
penilaian harus ada.Bentuk soal latihan dapat berupa pilihan ganda,mengisi,atau
benar-salah,sedangkan kesempatan jawaban dapat dilakukan berulang kali bila
salah.Adapun pengertian dari model-model pembelajaran CAI,diataranya:
A. Program CAI Simulasi
Merupakan
suatu presentasi atau model dari suatu kejadian nyata atau imajinasi dari suatu
obyek, sistem atau beberapa kejadian. Program CAI simulasi masih mengandung
elemen-elemen pokok dari sesuatu yang disimulasikan. Program CAI dengan model
simulasi memungkinkan siswa memanipulasikan tanpa harus menanggung resiko yang
tidak menyenangkan. Siswa seolah-olah terlibat dan mengalami kejadian
sesungguhnya dan umpan balik diberikan sebagai akibat dari keputusan yang
diberikannya.
B. Program CAI games instructional
Memiliki
kelebihan yaitu mampu mendorong motivasi tinggi siswa. Terkadang ada mata
pelajaran yang kurang menarik minat dan motivasi siswa, maka guru dapat
menggunakan program CAI games instructional yang terintegrasi dan terseleksi
secara baik. Program CAI instructional games dapat memberikan penguatan dalam
mengajar keterampilan, konsep dan informasi. CAI permainan menawarkan kepada
siswa kemungkinan-kemungkinan yang sangat menarik, tetapi hal itu harus terkait
dengan tujuan utama dan yang terpenting dalam mengembangkan dan memberi
penguatan yaitu menyaring beberapa aspek proses belajar. CAI permainan harus
tetap menggunakan nilai-nilai pendidikan sebagai tujuan utamanya. Umumnya CAI
model permainan terkait dengan bentuk kompetisi sebagai komponen motivasi.
C. Program CAI problem solving
Menyajikan
situasi (masalah) pada komputer yang diselesaikan melalui suatu proses deduksi
logika, sintesis dan implementasi. CAI problem solving, seperti halnya CAI
simulasi, yang dikembangkan dengan melibatkan komputer digunakan untuk
meningkatkan proses mengajar dan meningkatkan strategi pemecahan masalah
tingkat tinggi.
D. Program CAI tutorial
Merupakan
suatu program yang dirancang untuk bertindak sebagai tutor atau guru. CAI
tutorial menyajikan informasi atau konsep baru melalui monitor, dan siswa
diberi kesempatan untuk berinteraksi dengan informasi atau konsep baru
tersebut. Komputer berperan layaknya sebagai seorang guru. Siswa harus bisa
berpartisipasi aktif dalam proses belajarnya dengan berinteraksi dengan
komputer. Materi pelajaran dalam satu sub pokok bahasan disajikan lebih dulu
kemudian diberikan soal latihan. Respon siswa kemudian dianalisis komputer dan
siswa diberi umpan balik sesuai dengan jawabannya. CAI tutorial juga memberikan
alternatif percabangan sub pokok bahasan, sesuai dengan kebutuhan belajar siswa
dan persyaratan sub pokok bahasan tersebut. Semakin bervariasi alternatif
percabangan sub pokok bahasan, maka akan semakin banyak individu siswa
terlayani kebutuhan belajarnya.
Disamping itu program tutorial harus dapat menyesuaikan kecepatan dan tingkat kemampuan siswa. Program CAI tutorial menawarkan keuntungan baik bagi guru maupun bagi siswa. Keuntungan tersebut terdiri dari: (1) interaksi belajar, (2) belajar secara individual, dan (3) Efisiensi. Tidak seperti layaknya guru kelas, program CAI tutorial dapat mengatur kecepatan presentasi sesuai dengan kebutuhan belajar siswa. Dengan menggunakan teknik percabangan dan interaktif, CAI tutorial dapat memberikan intruksi tambahan bagi siswa yang membutuhkannya dan juga memperkenankan siswa yang mampu belajar dengan cepat untuk menyelesaikan materi ajar. Untuk kasus siswa yang memiliki kelambatan dalam belajar, program CAI tutorial akan dapat melayani sesuai dengan kebutuhan siswa, sehingga guru dapat menghemat waktu untuk melakukan tugas-tugas bimbingan yang lain.
Disamping itu program tutorial harus dapat menyesuaikan kecepatan dan tingkat kemampuan siswa. Program CAI tutorial menawarkan keuntungan baik bagi guru maupun bagi siswa. Keuntungan tersebut terdiri dari: (1) interaksi belajar, (2) belajar secara individual, dan (3) Efisiensi. Tidak seperti layaknya guru kelas, program CAI tutorial dapat mengatur kecepatan presentasi sesuai dengan kebutuhan belajar siswa. Dengan menggunakan teknik percabangan dan interaktif, CAI tutorial dapat memberikan intruksi tambahan bagi siswa yang membutuhkannya dan juga memperkenankan siswa yang mampu belajar dengan cepat untuk menyelesaikan materi ajar. Untuk kasus siswa yang memiliki kelambatan dalam belajar, program CAI tutorial akan dapat melayani sesuai dengan kebutuhan siswa, sehingga guru dapat menghemat waktu untuk melakukan tugas-tugas bimbingan yang lain.
Sedang
menurut Soulier,program CAI dapat diklasifikasikan menjadi 6 strategi,yakni:
(1) tutorials, (2) drill and practice, (3)simulations,(4) problem solving, (5)
discovery Laboratory, and (6) games (J.Steven Soulier : 1988) Ditinjau dari
peran apa yang diperankan program komputer, Merril secara spesifik menyatakan
bahwa CAI merupakan penggunaan computer untuk membantu dalam aktivitas
pembelajaran.Pada umunya digunakan dengan mengacu penerapan tutor,seperti
misalnya member drill and practice,tutorials,simulation,and games (Paul
F.Merril et al : 1996). Definisi ini selaras dengan Tailor dalam Merrill,yang
menyatakan bahwa semua aplikasi computer dalam pendidikan dapat diklasifikasi
sebagai tutor,tool atau tutee.
Dari
keempat kajian diatas terdapat kesamaan dalam memandang perlunya
pengklasifikasian program CAI, yaitu untuk menentukan strategi yang digunakan
dalam mencapai tujuan belajar dan belajar dan bagaimana materi ajar akan
disajikan oleh komputer.
Patrick
Suppens dan Richard Atkinson merupakan orang pertama yang menggunakan program
CAI format drill and practice untuk bidang aritmatika dan membaca. Program CAI
format drill and practice terdiri dari serangkaian soal-soal latihan guna
meningkatkan keterampilan dan kecepatan berfikir pada materi ajar materi yang
berkaitan dengan matematika dan bahasa asing Semakin bervariasi alternative
percabangan sub pokok bahasan,maka akan semakin banyak individu siswa terlayani
kebutuhan belajarnya.Disamping itu program tutorial harus dapat menyesuaikan
kecepatan dan tingkat kemampuan siswa.Sebuah penelitian lintas negara dilakukan
oleh Simonson dan Thompson yang mengemukakan bahhwa program CAI tutorial tidak
dapat meniru pengetahuan individu guru dalam berinteraksi dengan seorang siswa.
Dilain pihak,program CAI tutorial menawarkan keuntungan baik bagi guru maupun
bagi siswa.Keuntungan tersebut terdiri dari: (1)interaksi belajar ,(2) belajr
secara individual ,dan (3) Efisiensi. Program CAI tutorial yang dirancang
secara baik akan memberikan kesempatan bagi siswa untuk berinteraksi dengan
materi ajar yang tersjikan melalui monitor serta untuk berpartisifasi aktif
dalam pengalaman belajarnya.Siswa harus memiliki kesempatan untuk melatih
gagasan baru,bertanya,menguji hipotesis dan memeriksa kembali cakupan materi
yang telah dipelajarinya.Tidak seperti layaknya guru kelas ,program CAI
tutorial dapat mengatur kecepatan presentasi sesuai dengan kebutuhan belajar
siswa.
Dengan
menggunakan tekhnik percabangan dan interaktif,CAI tutorial dapat memberikan
intruksi tambahan bagi siswa yang membutuhkannya dan juga memperkenalkan siswa
yang mampu belajar dengan cepat untuk menyelesaikan materi ajar.Untuk kasus
siswa yang memilki kelambatan belajar,program CAI tutorial akan dapat meleyani
sesuai dengan kebutuhan siswa,sehingga guru dapat menghemat waktu untuk
melakukan tugas-tugas bimbingan yang lain (Simonson and Thompson :1994).
E. Guru kelas
Guru
kelas sebagai pihak yang bersentuhan langsung dengan siswa mempunyai peran
penting dalam pengintegrasian TIK. Guru kelas bisa menjadi contoh langsung atau
role model bagi pengunaan perangkat TIK di sekolah. Banyak sekolah yang sudah
memulai untuk melengkapi ruang kelas dengan satu computer . Dengan memaksimal
kan peran satu komputer di kelas, siswa akan merasakan manfaat yaitu
bertambahnya sumber belajar. Inisiatif guru kelas untuk sering-sering berkonsultasi
dengan guru TIK juga diperlukan. Dengan demikian guru TIK bisa membantu
mewujudkan apa keinginan dari guru kelas dalam kaitannya dengan integrasi TIK.
Guru kelas juga bisa memulai mengajarkan langkah-langkah dalam melakukan riset
yang sederhana bagi siswa (metode big six). Banyak dari cabang dalam TIK yang
memang membantu siswa dalam melakukan riset atau menampilkan hasil pembelajaran
yang dilakukan siswa. Misalnya internet dan CD Rom yang bisa membantu
mendapatkan informasi dalam waktu cepat. Apabila guru sudah membelajarkan siswa
cara mencari informasi dan melakukan riset, siswa akan lebih efisien dan
efektif dalam mencari informasi
Berikut
ini contoh integrasi yang bisa guru kelas lakukan secara mandiri maupun dengan
bantuan guru TIK di lab komputer maupun dengan komputer yang ada dikelas,
kegiatannya antara lain;
a. Membuat diagram
b. Membuat rentang waktu (time line)
c. Membuat grafik
d. Membuat sajak atau naskah
e. Membuat karya video
f. Memproduksi rekaman suara seperti orang sedang
melakukan siaran radio atau pendongeng
g. Membuat karya puisi, cerita atau naskah pementasan
h. Merancang booklet
i.
Merancang
brosur atau atribut pelengkap kampanye lingkungan hidup misalnya.
j.
Membuat
peta pikiran
k. Membuat lukisan dengan komputer
l.
Membuat
komik
m. Membat denah ruangan
n. Memutar CD Rom
o. Mencari informasi di internet
F. Peran guru TIK
Selain
bertanggung jawab dalam berlangsungnya suasana pembelajaran di ruang komputer,
guru TIK juga menjadi tempat bertanya dari guru kelas serta pihak yang
berkepentingan dalam bidang TIK disekolah. Guru TIK selayaknya mempunyai jam
khusus setelah pulang sekolah secara rutin untuk melatih keterampilan serta
menjadi teman dialog untuk semua guru kelas. Bersama guru kelas, dan berbekal
kurikulum TIK yang dibuat bersama-sama guru lain disekolah, guru TIK bertugas
merancang kira-kira hal apa dalam TIK yang bisa membuat siswa menjadi terbantu
belajarnya. Tugas apa yang bisa diberikan dalam kaitannya dengan pembelajaran
dikelas dan demikian menjadikan pembelajaran dikelas menjadi aktif, kreatif,
dan menyenangkan.
Secara
rutin guru TIK juga mengirim karya siswa sebagai portfolio untuk menunjukan
kepada orang tua siswa mengenai hal apa yang siswa pelajari disekolah. Jangan
lupa saat mengajar guru TIK memberikan semangat serta dorongan agar siswa tidak
takut untuk salah, mau mencoba serta percaya diri. Siswa secara terus menerus
didorong untuk menggunakan TIK dalam kaitannya dengan higher order thinking
(menganalisa, menciptakan dan mengevaluasi)
Guru
TIK mempunyai tanggung jawab dalam membekali siswa dengan keterampilan
a) Komputer dasar
b) Pengolah kata
c) Database dan spreadsheet
d) Internet dan email
e) Multimedia
f) Etika
2. Penerapan ICT (Information
Communication Technology) di sekolah selalu berbenturan dengan sarana dan
prasarana yang ada. Menurut anda bagaimanakah usaha pemerintah, sekolah/madrasah
dan masyarakat untuk mengantisipasi hal tersebut. Berikan analisis komprehensip
berdasarkan fakta yang ada.
JAWABAN NO. 2
Sebagai institusi sekolah mempunyai
mekanisme yang berbeda-beda dalam proses pembelanjaan anggaran di setiap tahunnya.
Banyak sekolah yang masih berpikir bahwa fasilitas yang terpenting dikembangkan
hanya fasilitas fisik saja. Padahal jika sedikit demi sedikit anggaran
dipergunakan untuk pembelanjaan infrastruktur TIK maka sebuah sekolah akan
mempunyai arah yang jelas dalam pengembangan TIK. Terbukti banyak sekolah sudah
mulai menampilkan fasilitas TIK sebagai nilai jual, terutama bagi sekolah
swasta.
Berapapun anggaran yang telah dibelanjakan oleh pihak sekolah akan menjadi sia-sia apabila sekolah tidak melakukan;
Berapapun anggaran yang telah dibelanjakan oleh pihak sekolah akan menjadi sia-sia apabila sekolah tidak melakukan;
a. Menjelaskan
kepada seluruh staff mengenai keterampilan apa yang harus dimiliki siswa dalam
menghadap abad 21.
b. Pelatihan yang
berkelanjutan, serahkan pada pihak guru TIK sebagai orang yang akan melatih
guru-guru yang lain
c. Bentuk
pelatihan yang bersifat TOT atau training of trainer.
d. Dalam forum
rapat atau evaluasi program, sempatkan adakan forum TIK . Sebuah ajang untk
berbagi kisah sukses dalam penggunaan TIK.
3. Indonesia
adalah salah satu negara yang berusaha mengurangi digital devide
diantara penduduknya melalui penggunaan teknologi komputer dalam berbidang
kehidupan. Kebijakan pemerintah atas pengunaan TIK didasarkan kepada keppres No
50/2000 tentang pengadaan koordinir telematika Indonesia. Dalam pelaksanaannya
kelompok kerja tersebut telah menyusun rencana kerja selama lima tahun untuk
pengembangan dan pelaksanaan e-education yang tujuannya adalah: a) mempersiapkan
suatu rancangan pengembangan sumber daya manusia dalam mengaplikasikan ICT,
b) mengembangkan penerapan kurikulum dan pembelajaran di sekolah,
universitas dan pusat-pusat pembelajaran, dan c) memfasilitasi
penggunaan internet dengan efisien dalam proses pembelajaran. Berdasarkan
penjelasan di atas :
a.
Menurut anda mungkinkah e-education dapat diterapkan di
Indonesia? Kalau mungkin di jenjang pendidikan manakah yang cocok untuk
diterapkan!
b.
Anda diminta untuk membuat analisis
komprehensif tentang apa, mengapa dan bagaimana pembelajaran berbasis web
(e-learning) diterapkan dalam pendidikan Islam!
JAWABAN NO. 3 ( A )
e-Education merupakan
konsep strategis untuk mengatasi keterbatasan kapasitas institusi pendidikan
dalam menyediakan pendidikan bagi masyarakat Indonesia
Peranan
e-education yang begitu banyak memberi kontribusi positif idealnya harus
diterapkan di semua lini pendidikan di Indonesia. Dari pendidikan dasar,
menengah hingga ke pendidikan tinggi. Dari perdesan hingga perkotaan. Namun
pada kenyataannya penerapan pendidikan berbasis elektronik secara merata di
tanah air bukan tanpa kendala alias tidak semudah membalikkan telapan tangan.
Banyak sekali kendala di Indonesia yang menyebabkan IT dan Internet belum dapat
digunakan seoptimal mungkin pada institusi pendidikan.
Salah
satu penyebab utama adalah kurangnya ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM)
atau brainware, serta sejumlah kendala krusial lainnya, seperti proses
transformasi teknologi, infrastruktur telekomunikasi dan perangkat hukumnya
yang mengaturnya. Soalnya, infrastruktur hukum yang melandasi operasional
pendidikan di Indonesia belum cukup memadai untuk menampung perkembangan baru
berupa penerapan IT untuk pendidikan ini. Apalagi, seperti diketahui bahwa
Cyber Law (undang-undang tentang dunia maya (internet-red)) belum diterapkan
pada dunia Hukum di Indonesia.
Selain
itu masih terdapat kekurangan pada hal pengadaan infrastruktur teknologi
telekomunikasi, multimedia. dan informasi yang merupakan prasyarat
terselenggaranya IT untuk pendidikan. Hal itu didukung oleh penetrasi komputer
(PC) di Indonesia yang masih rendah.
Keterbatasan
anggaran tak bisa dipungkiri menyebabkan keterbatasan pengembangan pendidikan
di tanah air. Namun demikian, kontribusi positif yang besar bagi perkembangan
pendidikan, e-education menjadi salah satu solusi menerobos keterbatasan
pendidikan konvensional yang berlaku saat ini. Untuk itu bagaimanakah
seharusnya agar penerapan e-education dapat merata di tanah air, menjadi
pemikiran kita bersama untuk mencari solusi terbaiknya.
Intinya, pemerataan teknologi harus dilakukan untuk
mempersiapkan pelaksanaan pendidikan berbasis komputer dan internet.
Selain
itu, penerapan media internet untuk pendidikan tidak bisa menggantikan peran
guru. Hal itu dikarenakan tujuan pendidikan sendiri adalah pembentukan
karakter. Jadi, sebelum cyber-education berbasis internet
menyentuh seluruh lapisan masyarakat, alangkah baiknya jumlah guru di Indonesia
dipenuhi terlebih dahulu. Teknologi mendasar seperti komputer harus dipenuhi
terlebih dahulu.
JAWABAN NO. 3 ( B )
E-learning (singkatan dari electronic learning) adalah pembelajaran
dan pengajaran yang menggunakan perangkat elektronik dalam menyampaikan isi
pembelajaran, interaksi atau bimbingan. Ada berbagai macam perangkat e-learning
yang dapat digunakan, mulai dari LCD proyektor, aplikasi
komputer online maupun offline,CD, materi multimedia, dan masih
banyak lagi. E-learning memungkinkan siswa untuk belajar melalui komputer di
tempat mereka masing-masing tanpa harus ke tempat belajar,
e-learning membuat pembelajaran semakin efektif dan
efisien. Tujuan e-learning adalah efektivitas dan efisiensi dalam proses
pembelajaran. Berikut ini kelebihan atau manfaat dari e-learning:
- Efisiensi waktu dan biaya perjalanan.
- Siswa dapat belajar kapan dan dimana saja.
- Memberikan kesempatan bagi pelajar secara mandiri memegang kendali atas keberhasilan belajar.
- Mempermudah penyempurnaan dan penyimpanan materi pembelajaran.
- Mampu menjangkau peserta didik dalam cakupan yang luas.
- Mempermudah siswa dan guru untuk dapat mengakses bahan-bahan belajar setiap saat dan berulang.
- Interaksi antara siswa dan guru dapat dilakukan setiap saat, misal melalui chatting dan e-mail.
- Siswa akan berubah dari yang semula pasif menjadi aktif.
- Menghemat biaya pendidikan secara keseluruhan (infrastruktur, peralatan, dan buku-buku).
- Siswa dapat bergabung di forum diskusi setiap saat dengan wilayah geografi yang tak terbatas.
Selain e-learning memberikan banyak kelebihan atau
manfaat, e-learning juga mempunyai kekurangan. Berikut kekurangan dan kendala
penerapan e-learning:
- Pada awalnya membutuhkan biaya yang besar untuk membangun e-learning, terutama sekolah tertentu yang berada di daerah tertinggal.
- Guru dan siswa yang belum pernah mengenal perangkat e-learning akan kesulitan sehingga akan tertinggal.
- Guru dan siswa harus menyediakan waktu untuk mempelajari perangkat e-learning.
- Ada mata pelajaran yang mungkin tidak bisa diajarkan melalui e-learning.
- Tidak semua tempat atau daerah memiliki fasilitas internet dengan jaringan yang handal.
- Biaya internet masih mahal.
- Perangkat e-learning belum semua daerah dapat menikmati. Maksudnya masih ada daerah yang tertinggal yang belum mendapatkan atau menikmati perangkat e-learning sebagai media pendukung pembelajaran.
Dari kekurangan-kekurangan dan kendala akibat
penerapan e-learning menyebabkan terhambatnya penerapan e-learning di
Indonesia.
Jadi, penerapan e-learning tidak semudah apa yang
kita pikirkan. Untuk menerapkan e-learning di Indonesia dibutuhkan dana yang
sengat besar dan tentunya semua lembaga pendidikan harus saling mendukung agar
penerapan e-learning di Indonesia berkualitas dan tidak sia-sia