9/16/16

BELAJAR KOLABORATIF









1. Hakikat belajar kolaboratif


Belajar kolaboratif adalah suatu cara belajar antara 2 orang atau lebih, dengan tujuan yang sama dan adanya ketergantungan satu sama lain.


2. Manfaat belajar kolaboratif


Manfaat dan belajar kolaboratif, yaitu:


a. Meningkatkan pengetahuan anggota kelompok karena interaksi dalam kelompok merupakan faktor berpengaruh terhadap penguasaan konsep.


b. Pebelajar belajar memecahkan masalah bersama dalam kelompok.


c. Mernupuk rasa kebersamaan antarsiswa, setiap individu tidak dapat lepas dan kelompoknya, mereka perlu mengenali sifat, pendapat yang berbeda dan mampu mengelolanya. Selain itu hakikat manusia sebagai makhluk sosial mereka tidak dapat menyendiri melainkan memerlukan orang lain dalam hidupnya.


d. Meningkatkan keberanian memunculkan ¡de atau pendapat untuk pemecahan rnasalah bagi setiap individu yang diarahkan untuk mengajarkan atau membri tahu kepada teman kelompoknya jika mengetahui dan menguasai permasalahan.






3. Prinsip belajar kolaboratif dalam pembelajaran


Prinsip – prinsip belajar kolaboratif yaitu :


a. Mengajarkan keterampilan kerja sama, mempraktikan, dan balikan diberikan dalam hal seberapa baik keterampilan – keterampilan digunakan.


b. Kegiatan kelas ditingkatkan untuk melaksanakan kelompok yang kohensif.


c. Individu – individu diberi tanggung jawab untuk kegiatan belajar dan perilaku masing – masing.






4. Hakikat belajar kuantum


Istilah kuantum secara harfiah berarti “kualitas sesuatu”, menurut Agus Nggermanto (2002) mengatakan bahwa quantum learning menjelaskan bagaimana cara belajar efektif sehingga mendapat hasil yang sama dengan kecepatan cahaya.


5. Manfaat belajar kuantum


Manfaat belajar kuantum, yaitu


a. Suasana kelas menyenangkan sehingga murid – murid semat dalam belajar.


b. Murid dapat memanfaatkan segala sesuatu yang ada disekelilingnya sebagai pendorong belajar.


c. Murid belajar dengan gaya belajar masing – masing.


d. Apapun yang hasilkan oleh murid sepatutnya dihargai.






6. Prinsip belajar kuantum dalam pembelajaran


Prinsip – prinsip utama dari pembelajaran kuantum adalah :


a. Segalanya berbicara, segala sesuatu, lingkungan kelas hingga bahasa tubuh guru, dan kertas yang dibagikan sampai rancangan pembelajaran, semuanya mengirim pesan tentang belajar.


b. Segalanya bertujuan, semua yang terjadi dalam penggubahan mempunyai tujuan, yaitu para siswa mengembangkan kecakapan dalam mata pelajaran.


c. Berangkat dan pengalaman, proses belajar paling balk terjadi ketika siswa telah mengalami informasi sebelum memperoleh label untuk sesuatu yang dipelajari.


d. Hargai setiap usaha, belajar mengandung resiko, belajar berarti melangkah ke luar dan kenyamanan, saat siswa mengambil langkah ini,ercka patut mendapat pengaktian atas kecakapan dan kepercayaan dirinya. Pemberian pengakuan tersebut hams kuat dan konkret. Seperti kata “bagus, baik, hebat, dan memuaskan” sudah lazim digunakan oLeh guru, tetapi kurang jelas a’panya yang bagus, balk atau memuaskan, akan lebih konkret apabila disebutkan bagian mana yang bagus, misalnya paragraf yang kamu tulis bagus sekali, jawabanmu tepat sekali,gambarmu sesuai dengan kenyataan, dan excellent. Dengan demikian,anak menjadi tahu bagian mana yang mendapat penghargaan.


e. Rayakan setíap keberhasilan; perayaan memberikan umpan balik tentang kemajuan belajar dan meningkatkan asosiasi emosi yang positif. Sebagai guru, kita Iayak menanamkan bibit kesuksesan dan selalu menghubungkan belajar dengan perayaan karena perayaan membangun keinginan untuk sukses, Bentuk perayaan dapat berupa: tepuk tangan, berteriak hore 3 kali, jentikkan jan, poster umum, catatan pribadi, persekongkolan, kejutan, pengakuan kekuatan pujian kepada teman






7. Hakikat belajar kooperatif


hakikat pembelajaran kooperatif adalah adanya keterlibatan seluruh peserta didik dalam suatu kelompok yang terstruktur. Struktur kelompok tersebut meliputi struktur tugas, struktur tujuan, dan struktur penghargaan (reward).


8. Manfaat belajar kooperatifManfaat dan belajar kooperatif di antaranya:
a. Meningkatkan hasil belajar pebelajar.
b. Meningkatkan hubungan antarkelompok, belajar kooperatif memberi kesempatan kepada setiap siswa untuk berinteraksi dan beradaptasi dengan teman satu tim untuk mencerna maten pelajaran.
c. Meningkatkan rasa percaya din dan motivasi belajar, belajar kooperatif dapat membina sifat kebersamaan, peduli satu sama lain dan tenggang rasa, serta rnempunyai rasa andil terhadap keberhasilan tim.
d. Menumbuhkan realisasi kebutuhan pebelajar untuk belajar berpikir,belajar kooperatif dapat diterapkan untuk berbagai maten ajar, seperti” pemahaman yang rumit, pelaksanaan kajian proyek, dan latthan memecahkan masalah.
e. Memadukan dan menerapkan pengetahuan dan keterampilan.
f. Meningkatkan perilaku dan kehadiran di kelas.
g. Relatif murah karena tidak memerlukan biaya khusus untuk menerapkannya. .







9. Prinsip belajar kooperatif dalam pembelajaranAdalah Kesamaan tujan, Tujuan yang sama pada anak-anak dalam kelompok membuat kegiatan helajar lebih kooperatif, Pada suatu saat anak-anak mungkin tampak bekerja kooperatif apabila bertanya tentang ejaan suatu kata atau berbagi pensil saat menggambar. Mungkin anak-anak tersebut memiliki tujuan sendiri yang terpisah dalam kasus ini.Jika suatu kelas bekerja sama dalam suatu permainan, tujuan kelompok adalah menghasilkan suatu permainan yang menyebabkan anak-anak lain senang atau mengapresiasi kelompok itu. Namun, tujuan tiap anak mungkin tidak sama. Seorang anak mungkin ingin menyenangkan gurunya, yang lain ingin menarik perhatian kelas lain, yang lain betul-betul menganggap sebagai suatu kesempatan untuk mengerjakan tugas sebaik-baiknya. Namun, makin sama tujuan makin kooperatif.



10. Menjelaskan hakikat belajar tematikBelajar tematik pada hakikatnya merupakan suatu jenis pembelajaran yang memadukan beberapa bidang studi berdasarkan suatu tema sebagai payung (kerangka isi). Dengan demikian, pembelajar diharapkan memahami hubungan antar bidang studi (mata pelajaran) secara terpadu.




11. Menjelaskan manfaat belajar tematik


Dalam belajar tematik, ada perubahan peranan guru dan seorang pemimpin dan penyedia kebijakan serta pengetahuan fasilitator, pembimbing,penantang, pemberi saran, dan organisator. Pembelajaran . tematik menghadapkan pebelajar pada arena yang realistik, mendorong pembelajar mendapatkan suatu konteks dan literatur yang luas.


12. Prinsip belajar tematik dalam pembelajaran


Belajar tematik menggunakan tema sentral dalam kegiatan belajar yang berlangsung. Semua kegatan belajar dipusatkan sekitar tema tersebut. Meinbach (1995) mengatakan bahwa pembelajaran tematik mengombinasikan struktur, urutan, dan strategi yang diorganisasikan dengan baik. Kpgiatan-kegiatan, bacaan, dan bahan-bahan digunakan untuk mengembangkan konsep-konsep tertentu. Para ahli mengasumsikan bahwa belajar tematik merupakan suatu cara untuk mencapai keterpaduan kurikulum. Meinbach (1995) mengatakan dalam pembelajaran bahasa, unit tematik merupakan suatu epitome (kerangka isi) pembelajaran bahasa secara keseluruhan (membaca, menulis, menyimak, dan berbicara). Pappas (1995) mengatakan bahwa belajar tematik mencerminkan pola-pola berpikir, tujuan, dan konsep-konsep umum bidang ilmu.


13. Rumpun mengajar model sosial


Penggunaan rumpun model interaksi sosial ini menitik beratkan pada pengembangan kemampuan kerjasama dari para siswa. Model pembelajaran rumpun interaksi sosial didasarkan pada dua asumsi pokok, yaitu (a) masalah-masalah sosial diidentifikasi dan dipecahkan atas dasar dan melalui kesepakatan-kesepakatan yang diperoleh di dalam dan dengan menggunakan proses-proses sosial, dan (b) proses sosial yang demokratis perlu dikembangkan untuk melakukan perbaikan masyarakat dalam arti seluas-luasnya secara terus menerus.


14. Rumpun model pemrosesan informasi


Model-model pembelajaran yang termasuk dalam rumpun ini bertolak dari prinsip-prinsip pengolahan informasi oleh manusia dengan memperkuat dorongan-dorongan internal (datang dari dalam diri) untuk memahami dunia dengan cara menggali dan mengorganisasikan data, merasakan adanya masalah dan mengupayakan jalan keluarnya serta pengembangkan bahasa untuk mengungkapkannya. Kelompok model ini menekankan pada peserta didik agar memilih kemampuan untuk memproses informasi sehingga peserta didik yang berhasil dalam belajar adalah yang memiliki kemampuan dalam memproses informasi.


15. Rumpun pribadi


Model belajar personal (Pribadi) dimulai dari pandangan tentang harga diri individu. Seseorang berusaha memperoleh pendidikan sehingga berusaha memahami diri sendiri dengan Iebih baik, bertanggung jawab atas pendidikannya sendiri, dan belajar mencapai pengembangan yang benar dengan lebih kuat, lebih sensitif, dan lebih kreatif dalam meraih kehidupan yang berkualitas tinggi.






16. Rumpun model perilaku.

Rumpun model sistem perilaku mementingkan penciptaan sistem lingkungan belajar yang bisa memanipulalsi penguatan tingkah laku (reinforcement) secara efektif sehingga terbentuk pola tingkah laku yang dikehendaki. Model ini memusatkan perhatian pada perilaku yang terobservasi dan metode serta tugas yang diberikan dalam rangka mengkomunikasikan keberhasilan.







TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGANNYA<><><><><>Semoga Kehadiran Kami Bermanfaat Bagi Kita Bersama
banner