BAB I
PENDAHULUAN
Berbagai usaha yang dilakukan oleh guru atau pengelola
pendidik untuk lebih meningkatkan serta mendukung proses belajar agar lebih
efektif dan efisien. Meskipun banyak faktor yang menentukan kualitas pendidikan
atau hasil belajar. Salah satunya yang terkait dengan sumber belajar. Banyak
berbagai sumber yang dapat dijadikan sebagai sumber belajar.
Oleh karenanya, belajar-mengajar sebagai suatu proses
merupakan suatu sistem yang tidak terlepas dari komponen-komponen lain yang
saling berinteraksi di dalamnya. Salah satu komponen dalam proses tersebut
adalah sumber belajar. Sumber belajar itu tidak lain adalah daya yang bisa
dimanfaatkan guna kepentingan proses belajar-mengajar, baik secara langsung
maupun secara tidak langsung, sebagian atau secara keseluruhan.
Sumber belajar diartikan sebagai segala tempat atau
lingkungan sekitar, benda, dan orang yang mengandung informasi dapat digunakan
sebagai wahana bagi peserta didik untuk melakukan proses perubahan perilaku. Salah
satu sumber belajar yang sering digunakan dalam proses belajar mengajar adalah
perpustakaan dan buku. Maka dalam makalah ini akan dibahas lebih lanjut
mengenai pemanfaatan perpustakaan sumber belajar.
2. RUMUSAN MASALAH
1.
Apa pengertian perpustakaan?
2.
Manfaat dan fungsi perpustakaan sebagai sumber belajar?
3.
Bagaimana penggunaan perpustakaan sebagai sumber belajar?
4.
Bahan informasi apa saja yang dapat diperoleh dalam perpustakaan?
3. TUJUAN MAKALAH
1.
Untuk mengetahui pengertian perpustakaan
2.
Untuk mengetahui Manfaat dan fungsi perpustakaan sebagai sumber belajar
3.
Untuk mengetahui Bagaimana
penggunaan perpustakaan sebagai sumber belajar
4.
Untuk mengetahui Bahan
informasi apa saja yang dapat diperoleh dalam perpustakaan
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Perpustakaan
Sebelum penulis mengemukakan pengertian perpustakaan
sekolah terlibih dahulu penulis mengemukakan pengertian perpustakaan secara
umum.
Tinjauan ini dapat kita kihat dari dua segi, yaitu:
1.
Pengertian menurut bahasa
a) Dalam bahasa Indonesia istilah “perpustakaan” dibentuk dari kata dasar
pustaka ditambah awalan “per” dan akhiran ”an”. Menurut Kamus Umum Bahasa
Indonesia perpustakaan diartikan sebagai “kumpulan buku-buku (bahan bacaan,
dsb).”[1]
b) Dalam bahasa Inggris disebut “library yang berarti perpustakaan”.[2]
c) Dalam bahasa Arab disebut ا لمكتبة yang berarti “tempat menyimpan buku-buku”.[3]
2.
Pengertian menurut
istilah
a) Menurut IFIA (International Federation of
Library Associations and Institutions) “Perpustakaan merupakan kumpulan
bahan tercetak dan non tercetak dan atau sumber informasi dalam komputer yang
tersusun secara sistematis untuk kepentingan pemakai.”[4]
b) Menurut Sutarno NS, M. Si “Perpustakaan adalah suatu ruangan, bagian dari
gedung/bangunan, atau gedung itu sendiri, yang berisi buku-buku koleksi, yang
disusun dan diatur sedemekian rupa sehingga mudah dicari dan dipergunakan
apabila sewaktu-waktu diperlukan untuk pembaca.”[5]
c) Adjat Sakri dkk “Perpustakaan adalah lembaga yang menghimpun pustaka dan
menyediakan sarana bagi orang untuk memanfaatkan koleksi pustaka tersebut.”[6]
d) Larasati Milburga, dkk “Perpustakaan adalah suatu unit kerja yang berupa
tempat menyimpan koleksi bahan pustaka yang diatur secara sistematis dengan
cara tertentu untuk digunakan secara berkesinambungan oleh pemakainya sebagai
sumber informasi.”[7]
Dari beberapa pengertian di atas dapat ditarik suatu
kesimpulan pengertian perpustakaan sesecara umum adalah suatu unit kerja yang
berupa tempat mengumpulkan, menyimpan dan memelihara koleksi pustaka baik
buku-buku ataupun bacaan lainnya yang diatur, diorganisasikan dan
diadministrasikan dengan cara tertentu untuk memberi kemudahan dan digunakan
secara kontinu oleh pemakainya sebagai informasi.
B.
Fungsi Dan Manfaat Perpustakaan
Perpustakaan sekolah merupakan bagian penting dari
program penyelenggaraan pendidikan tingkat sekolah yang memiliki fungsi dan
manfaat untuk mendukung penyelenggaraan perpustakaan sekolah. Menurut Yusuf
(2005:4) Perpustakaan sekolah memilki empat fungsi umum, yaitu:
1.
Fungsi edukatif adalah
secara keseluruhan segala fasilitas, sarana dan prasarana perpustakaan sekolah,
terutama koleksi dapat membantu murid dalam proses belajar.
2.
Fungsi informatif dari
perpustakaan sekolah adalah mengupayakan penyediaan koleksi yang bersifat
memberi tahu akan hal-hal yang berhubungan dengan kepentingan guru dan murid.
3.
Fungsi kreasi bukan
merupakan fungsi utama, namun sangat penting kedudukannya dalam upaya
peningkatan intelektual dan inspirasi.
4.
Fungsi riset membuat
koleksi yang ada di perpustakaan sekolah menjadi bahan untuk melakukan riset
atau penelitian sederhana. Sementara menurut Cella (2012) manfaat dari
keberadaan perpustakaan sekolah adalah merangsang minat baca baik pada guru dan
siswa, merupakan sumber literatur yang paling dekat, perpustakaan sebagi pusat
sumber informasi dan sumber pembelajaran menulis.
Berdasarkan fungsi dan manfaat dari perpustakaan
sekolah, maka perpustakaan sekolah dapat disebut sebagai pusat sumber belajar
seperti yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Dimana pada pasal 35 undang-undang tersebut dikemukakan
bahwa setiap satuan pendidikan jalur pendidikan sekolah, baik yang
diselenggarakan oleh pemerintah maupun oleh masyarakat, harus menyediakan
sumber-sumber belajar.
Selain itu, pemanfaatan perpustakaan sebagai sumber
belajar secara efektif memerlukan keterampilan sebagai berikut (Achsin, 1986):
1.
Keterampilan
mengumpulkan informasi, yang meliputi keterampilan mengenal sumber informasi
dan pengetahuan, menentukan lokasi sumber informasi berdasarkan sistem
klasifikasi perpustakaan, cara menggunakan katalog dan indeks, menggunakan
bahan pustaka baru, bahan referensi seperti ensiklopedi, kamus, buku tahunan,
dll.
2.
Keterampilan mengambil
intisari dan mengorganisasikan informasi, seperti memilih informasi yang
relevan dengan kebutuhan dan masalah, dan mendokumentasikan informasi dan
sumbernya.
3.
Keterampilan
menganalisis, menginterpretasikan dan mengevaluasi informasi, seperti memahami
bahan yang dibaca, membedakan antara fakta dan opini, dan menginterpretasi
informasi baik yang saling mendukung maupun yang berlawanan.
4.
Keterampilan
menggunakan informasi, seperti memanfaatkan intisari informasi untuk mengambil
keputusan dan memecahkan masalah, menggunakan informasi dalam diskusi, dan
menyajikan informasi dalam bentuk tulisan.[8]
C.
Penggunaan Perpustakaan Sebagai Sumber Belajar
Perpustakaan merupakan bagian intregal yang mendukung
proses belajar-mengajar. Keberadaan perpustakaan sebagai sumber belajar dalam
proses pendidikan diharapkan dapat digunakan sebagai berikut:
1.
Perpustakaan sekolah
dapat menimbulkan kecintaan murid-murid terhadap membaca.
2.
Perpustakaan sekolah
dapat memperkaya pengalaman belajar murid-murid.
3.
Perpustakaan sekolah
dapat menanamkan kebiasaan belajar mandiri yang akhirnya murid-murid mampu
belajar mandiri.
4.
Perpustakaan sekolah
dapat mempercepat proses penguasaan teknik membaca.
5.
Perpustakaan sekolah
dapat membantu perkembangan kecakapan berbahasa.
6.
Perpustakaan sekolah
dapat melatih murid-murid ke arah tanggung jawab.
7.
Perpustakaan sekolah
dapat memperlancar murid-murid dalam menyelesiakan tugas-tugas sekolah.
8.
Perpustakaan sekolah
dapat membantu guru-guru menemukan sumber-sumber pengajaran.
9.
Perpustakaan sekolah
dapat membantu murid-murid, guru-guru dan anggota staf dalam mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.[9]
D.
Bahan Informasi di Perpustakaan
Bahan informasi yang diterima perpustakaan sekolah
terdiri dari bahan buku dan non buku.
1.
Bahan Buku
Bahan pada umumnya terbuat dari bahan kertas sebagai media rekam informasi.
Bahan buku terdiri dari buku teks, buku ajar, buku referensi, buku paket,
majalah, koran, dan lainnya.
a) Buku Teks
Buku teks adalah lembaran tercetak berisi ilmu pengetahuan atau bidang
tertentu, dan biasanya digunakan sebagai bahan pelajaran, penataran, kuliah dan
dapat dipelajari secara mandiri.
b) Buku Fiksi
Buku fiksi adalah karya tulis berupa rekaan atau karya imajinatif yang
berdasarkan khayalan belaka. Contohnya yaitu novel, drama, puisi, pantun dan
syair.
c) Buku Rujukan
Buku disusun untuk memberikan informasi tentang kata, subjek/pokok masalah,
nama orang, nama tempat, peristiwa, pustaka, angka, waktu, ukuran, dan lainnya.
Adapun jenis-jenis koleksi ini meliputi kamus, ensiklopedia, handbook, manual, buku
pegangan, direktori, bibliografi, sumber ilmu bumi dan lainya.
d) Terbitan berkala
Yakni publikasi yang direncanakan terbit secara terus-menerus tanpa
dibatasi waktu, berisi informasi baru yang menarik, dan ditulis oleh beberapa
orang. Terbitan ini terdiri dari surat kabar, majalah, jurnal, buletin, dan
lainya.
2.
Bahan Non Buku
Akhir-akhir ini bahan informasi yang dikelola perpustakaan bisa bahan non
buku bahkan berupa elektronik. Bahan-bahan itu antara lain mikrofis, film
mikro, kaset, piringan hitam, dan CD-room.[10]
a) Mikrofis
Mikrofis adalah film yang berukuran kecil, tembus cahaya, dan berisi
informasi dalam bentuk tulisan, gambar, maupun grafis yang diatur pada selembar
film secara berbanjar horisontal maupun vertikal.
b) Film mikro
Film mikro berbentuk film yang sangat kecil, digunakan untuk menyimpan,
memunculkan kembali, atau mempublikasikan duplikat dikumen, cetakan, gambar,
atau foto.
c) Kaset
Dalam dunia perfilman, kaset diartikan sebagai kotak untuk melindungi bahan
perekam gambar yang sekaligus berfungsi sebagai tempat penggulung bahan
tersebut. Sedangkan dalam pengertian sehari-hari, kaset diartikan sebagai kotak
penyimpan pita suara atau gambar.
d) Piringan Hitam
Piringan hitam ini dibuat dari bahan ebonit berwarna hitam dan berbentuk
bulat pipih. Pada kedua permukaannya terdapat lekukan halus berbentuk spiral
yang menyebabkan jarum piringan hitam yang melaluinya bergetar dan menimbulkan
suara.
e) CD-Room
Alat ini merupakan wadah penyimpanan informasi berbentuk lempengan kecil
berdiameter kurang dari 5 inci yang mampu menyimpan data 500 MB sampai 1 GB.
f) E-books dan E-journal
E-books pada dasarnya
merupakan distribusi muatan isi buku dalam bentuk digital. Dalam hal ini,
internet bertindak sebagai jantung pada sistem layanan e-books dengan berbagai
kemudahan dan kecepatan aksesnya. E-books memiliki kelebihan antara lain kemudahan
baca, kemudahan penelusuran, pengehematan kertas, dan kemudahan pengalihan
teks.
Sumber buku elektronik yang legal di Indonesia, antara
lain dirilis oleh Departemen Pendidikan Nasional dengan dibukanya Buku Sekolah
Elektronik (BSE). BSE adalah buku elektronik
legal dengan lisensi terbuka yang meliputi buku teks mulai dari tingkatan dasar
sampai lanjut.[11]
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
1.
perpustakaan sesecara
umum adalah suatu unit kerja yang berupa tempat mengumpulkan, menyimpan dan
memelihara koleksi pustaka baik buku-buku ataupun bacaan lainnya yang diatur,
diorganisasikan dan diadministrasikan dengan cara tertentu untuk memberi
kemudahan dan digunakan secara kontinu oleh pemakainya sebagai informasi
2.
Perpustakaan sekolah
memilki empat fungsi umum, yaitu: Fungsi edukatif, Fungsi informatif, Fungsi kreasi,
Fungsi riset.
Manfaat perpustakaan
sebagai sumber belajar secara efektif memerlukan keterampilan mengumpulkan informasi, Keterampilan mengambil
intisari dan mengorganisasikan informasi, Keterampilan menganalisis,
menginterpretasikan dan mengevaluasi informasi, Keterampilan menggunakan informasi,
3.
Keberadaan perpustakaan
sebagai sumber belajar dalam proses pendidikan diharapkan dapat digunakan
sebagai berikut:
Perpustakaan sekolah
dapat menimbulkan kecintaan murid-murid terhadap membaca.
Perpustakaan sekolah
dapat memperkaya pengalaman belajar murid-murid.
Perpustakaan sekolah
dapat menanamkan kebiasaan belajar mandiri yang akhirnya murid-murid mampu
belajar mandiri.
Perpustakaan sekolah dapat
mempercepat proses penguasaan teknik membaca.
Perpustakaan sekolah
dapat membantu perkembangan kecakapan berbahasa.
Perpustakaan sekolah
dapat melatih murid-murid ke arah tanggung jawab.
Perpustakaan sekolah
dapat memperlancar murid-murid dalam menyelesiakan tugas-tugas sekolah.
Perpustakaan sekolah
dapat membantu guru-guru menemukan sumber-sumber pengajaran.
4.
Bahan informasi yang
diterima perpustakaan sekolah terdiri dari bahan buku dan non buku.
Bahan Buku pada umumnya
terbuat dari bahan kertas sebagai media rekam informasi. Bahan buku terdiri
dari buku teks, buku ajar, buku referensi, buku paket, majalah, koran, dan
lainnya
Bahan Non Buku ini
bahan informasi yang dikelola perpustakaan bisa bahan non buku bahkan berupa
elektronik. Bahan-bahan itu antara lain mikrofis, film mikro, kaset, piringan
hitam, dan CD-room
2. Saran
Demikian makalah ini dibuat dengan kemampuan
pengetahuan penulis yang serba terbatas ini. Penulis mengharapkan kritik dan
saran apabila terdapat kekurangan dalam makalah ini
DAFTAR PUSTAKA
Ø Departemen Pendidikan dan Kebuadayaan. Kamus Umum Bahasa Indonesia. (Jakarta:
Balai Pustaka, 1988)
Ø Zuhdi, Nadjib, Kamus Lengkap Praktis 20 Juta Inggris Indonesia.
(Surabaya: Fajar Mulya, 1993)
Ø Al Hamid, Zaid Husein, Kamus Al-Muyassar Arab-Indonesia.
(Pekalongan: 1982)
Ø Basuki, Sulistyo, Pengantar Ilmu
Perpustakaan. (Jakarta: Universitas Terbuka. Depdikbud, 2003)
Ø NS, Sutarno, Perpustakaan dan Masyarakat. (Jakarta: Yayasan Obor
Indonesia, 2003)
Ø Soetminah. Perpustakaan, Kepustakawanan dan Pustakawan. (Yogyakarta:
Kanisius,1992)
Ø Milburga, Larasati, et al. membina Perpustakaan sekolah.
(Yogyakarta: Kanisius, 1991)
Ø Arsyad, Azhar, Media Pembelajaran, (Jakarta: RajaGrafindo Persada,
2003)
Ø Bafadal, Ibrahim, Pengelolaan Perpustakaan Sekolah, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2009)
Ø Hs, LASA, Manajemen perpustakaan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009)
Ø Suwarno, Wiji, Perpustakaan
& Buku; Wacana Penulisan & Penerbitan, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media,
2011)
[1] Departemen Pendidikan
dan Kebuadayaan. Kamus Umum Bahasa Indonesia. (Jakarta: Balai Pustaka,
1988). 713
[2] Nadjib Zuhdi. Kamus
Lengkap Praktis 20 Juta Inggris Indonesia. (Surabaya: Fajar Mulya, 1993).
270
[4] Sulistyo Basuki. Pengantar
Ilmu Perpustakaan. (Jakarta: Universitas Terbuka. Depdikbud, 2003). 5
[11]
Wiji Suwarno, Perpustakaan & Buku; Wacana Penulisan & Penerbitan,
(Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2011), 75-76