Kepemimpinan merupakan kemampuan yang dipunyai
seseorang untuk mempengaruhi orang-orang lain agar bekerja mencapai tujuan dan
sasaran. Kepemimpinan dapat diklasifikasikan sebagai pendekatanpendekatan
kesifatan, prilaku dan situasional (contingency) dalam studi tentang
kepemimpinan. Kepemimpinan dapat dipergunakan setiap orang dan tidak hanya
terbatas berlaku dalam suatu organisasi atau kantor tertentu. Kepemimpinan
adalah kegiatan untuk mempengaruhi perilaku orang lain, atau seni memepengaruhi
perilaku manusia baik perorangan maupun kelompok. [1]
Pada konteks pemimpin, Allah berfirman dalam
Al-Qur'an surat An – Nisa’ : 59
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا
الرَّسُولَ وَأُولِي الأمْرِ مِنْكُمْ فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ
إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ
الآخِرِ ذَلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلا
Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya),
dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang
sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur'an) dan Rasul (sunnahnya),
jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu
lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. {Q.S. An – Nisa’ : 59}
Dalam tafsir Al-Maraghi diterangkan bahwa ulil amri
yaitu para umara, hakim, ulama, panglima perang, dan seluruh pemimpin dan
kepala yang menjadi tempat kembali manusia dalam kebutuhan dan maslahat umum.
Apabila mereka telah menyepakati suatu urusan atau hukum, mereka wajib ditaati.
Dengan syarat, mereka harus dapat dipercaya, tidak menyalahi perintah Allah dan
sunnah Rasul yang mutawatir, dan di dalam membahas serta menyepakati perkara
mereka tidak ada pihak yang memaksa.[2]
Kepemimpinan yaitu suatu pokok dari keinginan
manusia yang besar untuk menggerakkan potensi organisasi. Weber mengemukakan
kepemimpinan merupakan suatu kegiatan membimbing suatu kelompok sedemikian rupa
sehingga tercapailah tujuan kelompok itu yang merupakan tujuan bersama, kepemimpinan
merupakan sejumlah aksi atau proses seseorang atau lebih menggunakan pengaruh,
wewenang, atau kekuasaan terhadap orang lain untuk menggerakkan sistem sosial
guna mencapai tujuan sistem sosial.[3]
kepemimpinan kepala sekolah perlu mendapat perhatian
secara serius. Keberhasilan suatu lembaga pendidikan sangat tergantung pada
kepemimpinan kepala sekolah. Karena dia sebagai pemimpin di lembaganya, maka
dia harus mampu membawa lembaganya ke arah tercapainya tujuan yang telah
ditetapkan, dia harus mampu melihat adanya perubahan dan mampu melihat masa
depan dalam kehidupan globalisasi yang lebih baik. Adapun standar kompetensi
kepala sekolah yaitu:[4]
A.
Kompetensi kepribadian, meliputi:
1.
Berahlak mulia, mengembangkan budaya dan tradisi ahlak mulia, dan menjadi
teladan ahlak mulia bagi komunitas di sekolah.
2.
Memiliki integritas kepribadian sebagai pemimpin.
3.
Memiliki keinginan yang kuat dalam pengenbangan diri sebagai kepala
sekolah.
4.
Bersikap terbuka dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi.
5.
Mengendalikan diri dalam menghadapi masalah dalam pekerjaan sebagai
kepala sekolah.
6.
Memiliki bakat dan minat jabatan sebagai pemimpin pendidikan.
B.
Kompetensi manajerial, meliputi:
1.
Mampu menyusun perencanaan sekolah untuk berbagai tingkatan perencanaan.
2.
mengembangkan organisasi sekolah sesuai dengan kebutuhan.
3.
Memimpin sekolah dalam rangka pendayagunaan sumber daya manusia secara
optimal.
4.
Mengelola perubahan dan pengembangan sekolah menuju organisasi pembelajar
yang efektif.
5.
Menciptakan budaya dan iklim sekolah yang kondusif dan inovatif bagi
pembelajaran peserta didik.
6.
mengelola guru dan staf dalam rangka pendayagunaan sumber daya manusia
secara optimal.
7.
mengelola sarana dan prasarana sekolah dalam rangka pendayagunaan secara
optimal.
8.
mengelola hubungan sekolah dan masyarakat dalam rangka pencarian dukungan
ide, sumber belajar, dan pembiayaan sekolah.
9.
mengelola peserta didik dalam rangka penerimaan peserta didik baru,
penempatan siswa, dan pengembangan kapasitas peserta didik.
10. Mengelola
pengembangan kurikulum dan kegiatan belajar mengajar sesuai dengan arah dan
tujuan pendidikan nasional.
11. mengelola keuangan
sekolah sesuai dengan prinsip pengelolaan yang akuntabel, transparan, dan
efisien.
12. mengelola
ketatausahaan sekolah dalam mendukung kegiatan-kegiatan sekolah.
13. Mengelola
unit layanan khusus sekolah dalam mendukung kegiatan pembelajaran dan kegiatan
kesiswaan di sekolah.
14. mengelola
sistem informasi sekolah dalam mendukung penyusunan program dan pengambilan
keputusan.
15. memanfaatkan
kemajuan teknologi informasi bagi peningkatan pembelajaran dan manajemen
sekolah.
16. Melakukan
monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan program kegiatan sekolah dengan
prosedur yang tepat, serta merencanakan tindak lanjutnya.
C.
Kompetensi kewirausahaan, meliputi:
1.
Menciptakan inovasi yang berguna bagi pengembangan sekolah.
2.
Bekerja keras untuk mencapai keberhasilan sekolah sebagai organisasi
pembelajaran yang efektif.
3.
Memiliki motivasi yang kuat untuk sukses dalam melaksanakan tugas pokok
dan fungsunya sebagai pemimpin sekolah.
4.
Pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam menghadapi
kendala yang dihadapi sekolah.
5.
Memiliki naluri kewirausahaan dan mengelola kegiatan produksi atau jasa
sekolah sebagai sumber belajar peserta didik.
D.
Kompetensi supervise, meliputi:
1.
Merencanakan program supervisi akademik dalam rangka peningkatan
profesionalisme guru.
2.
Melaksanakan supervisi akademik terhadap guru dengan menggunakan
pendekatan dan teknik supervisi yang tepat.
3.
Menindaklanjuti hasil supervisi akademik terhadap guru dalam rangka peningkatan
profesionalisme guru.
E.
Kompetensi sosial, meliputi:
1.
Bekerja sama dengan pihak lain untuk kepentingan sekolah.
2.
Berpartisipasi dalam kegiatan sosial kemasyarakatan.
3.
Memiliki kepekaan sosial terhadap orang atau kelompok lain
[1]
Miftah Thoha, Kepemimpinan dalam
Manajemen, (Jakarta: CV. Rajawali, 1983), 9
[2]
Ahmad Mushtafa Al-Maraghi, Terjemah
Tafsir Al-Maraghi, (Semarang: CV. Toha Putra, 1986), 119
[3]
Saiful Sagala, Administrasi Pendidikan Kontemporer, (Bandung: CV.Alfabeta,
2000), 145
[4]
Ara Hidayat dan Imam Machali, Pengelolaan Pendidikan, (Bandung: Pustaka
Educa, 2010), 117-118
No comments:
Post a Comment