TIGA ANJURAN NABI
كَثِيْرًا وَنِسَاءً وَاتّقُوا اللهَ الَذِي تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَام َ إِنّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا
Setiap orang pasti ingin selamat dalam dunia maupun akhirat. Ketika uqbah bin amir menanyakan tentang keselamatan, Rosulullah saw. Bersabda,
ا ملك عليك لسا نك وليسعك بيتك و ا بك علي خطيئتك (رواه التر ميذ ي)
“kuasailah lidahmu, lapangkanlah rumahmu dan menangislah atas kesalahanmu” (HR.Tirmidzi)
Dari hadist di atas, ada tiga anjuran Nabi yang merupakan kunci untuk meraih keselamatan. Diantarannya:
1. MENGUASAI LIDAH
Kita tentunya tahu bahwa lisan dapat membawa kita pada dua hal, yang mana dengan lisan bisa saja membawa kita masuk surga atau neraka, maka dari itu sangatlah penting untuk kita umat muslim untuk senantiasa menjaga lisan kita dari hal-hal yang tak bermanfaat dan hal-hal yang menjerumuskan dalam dosa, misalkan kita di tanya, dimanakah tempat maksiat? Lantas kita memberi tahu dengan jari kita menunjukan ke tempat maksiat itu dan berkata “itu” dan orang itu pun kesana dan mengajak teman-temannya sampai berhari-hari, berminggu-minggu, bahkan bertahun-tahun orang itu terus kesana, selama itu juga kita menanggung dosa dari padanya meskipun hanya satu kata, tiga huruf namun kita tanpa sadar telah menujukan jalan kemaksiatan, Naudzubillah. Jadi sangatlah penting bagi kita untuk senantiasa menjaga lisan ini, dari pada kita berbica yang tidak ada manfaatnya alangkah baiknya melakukan amalan yang Allah meridhoinya atau memperbanyak ingat padaNya dengan berdzikir, Menguasai lisan yakni berarti mengendalikan pembicaraan sehingga seseorang hanya berbicara yang baik. Hal ini merupakan bukti dari keimanan. Rosulullah saw. Bersabda:
مَنْ كَانَ يُؤْ مِنُ بِا اللهِ وَ لْيَوْ مِ الْاَ خِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا اَوْ لِيَصْمُت ( رواه الباري و مسلم)
“Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata yang baik atau diam” (HR. Bukhori dan Muslim)
2. MELAPANGKAN RUMAH
Sangat menyenangkan bila seserang memiliki rumah bagus, kuat, bersih, dan luas. Oleh sebab itu, bila seseorang tidak bisa membuat rumah yang besar, paling tidak dia membangun suasana yang luas. Banyak juga orang yang punya rumah yang megah tapi suasana rumah begitu sempit, tidur pun saling membelakanggi dan akhirnya pun kamar pun juga terasa sempit. Rosulullah memiliki rumah yang tidak besar, namun Rosulullah menyatakan “rumahku adalah surgaku”.
3. MENANGISI KESALAHAN
Dosa dan kesalahan merupakan sesuatu yang harus di sesali bukan di banggakan. Akan tetapi kita harus bisa menginstropeksi diri kita akan dosa-dosa yang kita pernah lakukan, entah itu dosa kecil atau dosa yang sangat besar, karna manusia takan pernah bisa terlepas dari yang namanya dosa karna kita bukanlah orang-orang yang maksum, kita bukanlah Nabi, kita bukanlah malaikat yang tak pernah melakukan kesalahan atapun dosa, yang perlu kita ketahui bahwasannya selama setan belum pensiun maka selama itu juga setan akan terus mengoda manusia hingga akhir dunia ini, hingga pada zaman sekarang ini banyak manusia yang lebih bangga akan dosa-dosa yang diperbuatnya, malahan seperti terkesan sebuah prestasi dari padanya, Oleh karna itu kita sebagai seorang yang tak terlepas dari dosa dan kesalahan harus banyak-banyak bertobat dan istigfar dan bila perlu menangisinya dengan tekat untuk tidak mengulanginya lagi. Allah SWT. Berfirman. Dalam surat Al-imran:133
وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالأرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ
Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (Al-imran:133)