KUNCI-KUNCI KETENANGAN DAN KEBAHAGIAAN
Oleh: Ziyan Syah
Setiap manusia pasti mendapatkan ketenangan dan kebahagiaan dalam jiwa, dan ia selalu mencari jalan untuk mendapatkan atau meraih hal tersebut. Terlebih lagi seorang muslim, dia diberi sebuah keistimewaan oleh Allah Swt dengan keimanan, ia tidak hanya mengharap kebahagiaan dunia semata, namun orientasinya adalah mencari kebahagiaan akhirat yang kekal abadi. Betapa banyak orang yang dalam hidupnya selalu mencari kesenangan dalam dunia tapi belum tentu dalam jiwanya mendapatkan kebahagiaan. Faktanya sekarang ini adalah kehidupan seorang pejabat, artis, mereka dapat meraih apa yang diinginkan, seperti halnya rumah megah, mobil mewah, istri lebih dari tiga ah, tapi jiwanya belum tentu bahagia. Sehingga ada sya’ir arab yang berbunyi: apakah kalian tahu yang disebut kebahagiaan. “kebahagiaan bukanlah banyaknya harta tetapi yang disebut bahagia adalah orang yang taqwa kepada Allah Swt”. Padahal kita semua tahu bahwasanya kehidupan dunia ini dipenuhi dangan ujian dan cobaan, adakalanya manusia diuji dengan rasa sakit, ada pula yang diuji dengan kefakiran, ada pula manusia yang diuji oleh Allah dengan kecintaan terhadap dunia, wanita, harta anak-anak, dan lain-lainnya.
Supaya manusia mendapatkan kunci-kunci ketenangan dan kebahagiaan Al-Hasan Al-Bashri rahimahullah,beliau mengatakan:
“aku yakin bahwa rezekiku tidak akan mungkin diambil orang, maka hatiku pun selalu tenang. Aku mengetahui bahwa kewajibanku tidak mungkin aku walikan, maka dengannya lah diriku tersibukkan. Aku tahu bahwa Allah selalu melihat, maka aku malu untuk berbuat maksiat. Dan aku yakin bahwa kematian telah menungguku, maka aku menyiapkan bekal untuk bertemu dengan Rabbku.”
Dari perkataan indah ini dapat diambil beberapa faedah yang dengannya manusia dapat membuka kepintu-pintu kebahagian dan ketenangan :
1. Ingatlah bahwa rezkimu di tangan Allah
Gemerlapnya dunia banyak menyeret manusia kelubang kenistaan. Betapa banyak kita saksikan orang-ornag yang menghalalkan berbagai cara hanya untuk mendapatkan dunia. Sebagian lagi terpontang pantingmengejar dunia dan mengedepankanya dari pada beribadah pada Rabbnya, mereka meningalkan kewajiban-kewajiban dari Allah demi dunia, tidak memedulikan akibat perbuatannya serta melalaikan ancaman-ancaman Al-qur’an .
Adapun seorang muslim, maka dia meyakini bahwasanya rezeki itu berada di tangan Allah, Allah SWT akan memberikan kepada siapa yang dia kehendaki. Seorang muslim yakin bahwa apa yang di tulis Allah baginya tidak akan mungkin lari darinya, sehimga mereka merasa tenang dan tentram. Allah berfirman dala surat hud :6
وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الأرْضِ إِلا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا كُلٌّ فِي كِتَابٍ مُبِينٍ
“Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam kitab yang nyata (Lohmahfuz)”.
Apapun yang mereka dapatkan adalah ketetapan Allah baginya dan itulah yang terbaik baginya. Degan inilah mereka selalu bahagia dan merasakan ketenangan dalam jiwa.
2. Jangan lupakan kewajibanmu
Seorang muslim yang sejati selalu menjaga hak-hak Allah yang diprintahkan atasnya berupa sholat lima waktu, puasa romadhan, dan hak-hak Allah lainnya. Seorang muslim adalah seorang yang selalu mengingat firman Allah dalam Qur’an surat Al-djariyat :56
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالإنْسَ إِلا لِيَعْبُدُونِ
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku
Beda halnya dengan orang-orang yang menentang printah Allah dan pringatannya, maka orang yang seperti ini akan merasakan kehidupan yang sempit dan penuh kesengsaraan baik lahir maupun batin. Bahkan Allah mengancam akan membangkitkan orang tersebut pada hari kiamat dalam keadaan buta, sebagai mana yang tertera dalam Al-qur’an surat thaha: 124-126
وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنْكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَى
قَالَ رَبِّ لِمَ حَشَرْتَنِي أَعْمَى وَقَدْ كُنْتُ بَصِيرً
قَالَ كَذَلِكَ أَتَتْكَ آيَاتُنَا فَنَسِيتَهَا وَكَذَلِكَ الْيَوْمَ تُنْسَى
“Dan barang siapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta".Berkatalah ia: "Ya Tuhanku, mengapa Engkau menghimpunkan aku dalam keadaan buta, padahal aku dahulunya adalah seorang yang melihat?". Allah berfirman: "Demikianlah, telah datang kepadamu ayat-ayat Kami, maka kamu melupakannya, dan begitu (pula) pada hari ini kamu pun dilupakan".
Kewaijban-kewajiban yang ditanyakan Allah ini tidak akan mungkin bisa diwakilkan kepada siapa pun. Sehingga seseorang benar-benar dituntut untuk selalu menjaga hal ini demi kebahagiaannya.
3. Ingatklah Allah selalu melihatmu
Inilah penggalan ketiga dari ucapan al-hasan al-bashri. Dari penggalan yang ketiga ini dapat diambil sebuah pelajaran yang sangat berharga, bahwasanya seorang manusia selalu diawasi oleh Allah, maka ia pun akan merasa malu dan selalu menjaga dirinya. Perasaan inilah yang dikenal murokobatullah (perasaan selalu diawasi oleh allah).Allah subhanahu wataala berfirman yang artinya ; dialah yang menciptkan langit dan bumi dalam enam masa , kemudian dia bersemayam diatas arsy . dia mengetahui apa yang masuk kedalam bumi da apa yang keluar dari padanya dan apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepadanya dan dia bersama kamu dimana saja kamu berada dan allah maha melihat apa yang kamu kerjakan” (QS. Al hadid :4)
Ini salah satu kunci yang mampu membawa manusia pada derajat yang tinggi , karena semkin tinggi rasa muraqabatullah seorang muslim maka ia akan selalu berusaha untuk melaksanakan semua kewajibannya semaksimal mungkin dan selalu berusaha ikhlas , hanya untuk mendapatkan keridhaan allah.
4. Ingatlah bahwa kematian menantimu
Setiap yang bernyawa tidak akan mungkin bisa lari dari kematian kemana pun mereka bersembunyi. Dalam seabuah ayat disebutkan quran surat an-nisa’: 78
أَيْنَمَا تَكُونُوا يُدْرِكُكُمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنْتُمْ فِي بُرُوجٍ مُشَيَّدَةٍ
“Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendati pun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh”,
Kematian seseorang tidak ada yang mengetahuinya kecuali hanya Allah semata. Tempat, waktu,dan bagaimana ajal akan menjemput, hanyalah Allah yang tahu. Tidak ada seorang pun baik itu paranormal, dukun ataupun tukang sihir yang dapat mengetahui hal itu. Sehingga ketika seseorang talah menyadari ini semua, maka ia akan selalu mencurahkan daya dan kekuatan untuk mempersiapakan untukpertemuannya dengan Allah, dengan selalu mengaharap mendapatkan pahala dan surga di sisi-Nya. Oleh karenanya rasulullah mewasiatkan kepada para sahabatnya dalam sebuah hadits” perbanyaklah mengingat pemutus kenikmatan yaitu kematia “(HR. Ibnu Hiban dengan derajat hasan ).
Demikianlah empat pelajaran penting yang dapat kita ambil dari wasiat al hasan al bashri yang mana keemapat hal tersebut merupakan kunci-kunci ketenangan dan kebahagiaan hidup. Semoga kita mampu untuk mangaplikasikan wasiat-wasiat emas ini.
No comments:
Post a Comment