2/5/17

Model-model Pembelajaran

Proses belajar mengajar sangat menentukan peningkatan kualitas hasil belajar. Perolehan hasil belajar berupa nilai-nilai dan keterampilan tertentu terukur melalui proses dan hasil belajar. Guna menopang tercapainya tujuan pendidikan secara menyeluruh, mesti dilakukan inovasi dalam proses pembelajaran. Dengan menggunakan metode yang tepat. Pada kurikulum 2013 dapat dilihat melalui kegiatan mengamati, menanya, mengekplorasi, mengasosiasi, dan mengkomunikasi. Kegiatan-kegiatan tersebut disinyalirdapat mengakomodasi tuntutan perkembangan seluruh aspek dalam diri peserta didik, baik aspek kognitif, afektif maupun psikomotor.

Active learning selama ini dianggap kurang dapat mengemas pembelajaran yang bermakna danuseful. Guru yang profesional ditantang untuk dapat mengelolah kelas dengan baik dan menciptakan suasana pembelajaran yang “having Fun”. Terwujudnyaactive learning dalam kelasdiawali dari cara guru menata pembelajaran dengan inovatif.Keterlaksanaan pembelajaran yang baik dimulai dari kepiawaian guru membangkitkan motivasi peserta didik;guru memotivasi dan membangun serta menyelaraskan atau memperluas skema atau pengetahuan dasar yang dimiliki peserta didik, baik yang berkaitan dengan intelektualitas, personal, sosial, emosional dan kultural.

Berikut beberapa alternative metode dalam pembelajaran PAI.

A. TESTIMONI
1. Deskripsi

Siswa menulis pengalaman pribadi yang terkait dengan materi yang diajarkan kemudian membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat.

2. Langkah-langkah

a. Appersepsi (absen, motivasi dan Instruksi awal, pretest).
b. Pengamatan tekstual (tadarus Al Quran yang berhubungan dengan materi).
c. Pengamatan kontekstual (video pembelajaran terkait tema).
d. Menulis bebas di kertas kerja (siswa tidak perlu menulis identitas, namun sudah diberi kode yang hanya diketahui guru) yang telah di sediakan tentang pengalaman pribadi yang terkait dengan materi yang realistis dan kontekstual.
e. Guru membagi kelompok dengan cara hitung deret angka 1 – 6, kemudian di ulangi kembali sampai siswa habis.
f. Kemudian siswa bergabung dengan kelompoknya masing-masing berdasarkan angka yang sama.
g. Guru mengumpulkan kertas kerja testimoni perkelompok kemudian guru mendistribusikan kertas kerja tersebut kepada kelompok lain.
h. Siswa dalam kelompok berdiskusi untuk mencermati, mengidentifikasi dan mengklasifikasikan testimoni kelompok lain. Klasifikasi dibuat dalam bentuk kata kunci yang dibatasi jumlahnya baik kelebihan, kekurangan, maupun tantangan serta solusi atau saran pemecahan masalah pada kertas plano yang sudah disediakan. Klasifikasi dapat ditambahkan gambar maupun simbol yang relevan.
i. Masing-masing kelompok menempelkan pekerjaannya di dinding atau papan tulis kemudian presentasi secara bergiliran dan diberikan kesempatan untuk tanya jawab.
j. Guru yang telah membuat catatan-catatan dari masing-masing kelompok, kemudian memberikan penguatan dari seluruh aspek (keaktifan siswa ketika diskusi, pembuatan map dan gambar, penulisan komentar, presentasi, dan tanya jawab, serta yang terkait dengan konten materi).


B. BERMAIN PERAN
1. Diskripsi

Metode bermain peran adalah metode dengan cara memberikan peran-peran tertentu atau serangkaian situasi belajar kepada murid dalam bentuk keterlibatan pengalaman sesungguhnya yang dirancang oleh guru dan didramatisasikan peran tersebut ke dalam sebuah pentas.

2. Langkah-langkah

a. Persiapan kelompok:

1) Mengidentifikasi dan memaparkan masalah
2) Menjelaskan masalah
3) Menafsirkan masalah
4) Menjelaskan bermain peran

b. Memilih partisipan:

1) Menganalisis peran
2) Memilih pemain yang akan melakukan peran

c. Mengatur setting:

1) Mengatur sesi-sesi tindakan
2) Kembali menegaskan peran
3) Lebih mendekat pada situasi yang bermasalah

d. Mempersiapkan peneliti:

1) Memutuskan apa yang akan dicari
2) Memberikan tugas pengamatan

e. Pemeranan:

1) Memulai bermain peran
2) Mengukuhkan bermain peran
3) Menyudahi bermain peran

f. Berdiskusi dan mengevaluasi

1) Mereview pemeranan
2) (Kejadian, posisi, kenyataan)
3) Mendiskusikan fokus-fokus utama
4) Mengembangkan pemeranan selanjutnya

g. Memerankan kembali:

1) Memainkan peran yang diubah,
2) Memberi masukan atau alternatif
3) Perilaku dalam langkah selanjutnya

h. Diskusi dan evaluasi: Sebagaimana dalam tahap enam

i. Berbagi dan menggeneralisasi Pengalaman

Menghubungkan situasi yang bermasalah dengan kehidupan di dunia nyata serta masalah-masalah yang baru muncul. Menjelaskan prinsip umum dalam tingkah laku.


C. THINK, PAIR AND SHARE

1. Deskripsi

Metode pembelajaran Think, Pairand Share (TPS) melatih siswa bagaimana mengutarakan sebuah pendapat dan belajar menghargai pendapat orang lain dengan tetap mengacu pada materi/tujuan pembelajaran. Metode ini dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam mengingat suatu informasi, siswa juga dapat belajar dari siswa lain serta saling menyampaikan idenya untuk didiskusikan sebelum disampaikan di depan kelas. Selain itu, penggunaan metode pembelajaran Think,Pair and Share (TPS) dapat memperbaiki rasa percaya diri siswa karena semua siswa diberi kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dalam kelas.

2. Langkah-langkah

Langkah-langkah dalam metode pembelajaran Think,Pair, and Share (TPS) adalah sebagai berikut:

a. Langkah 1: Berfikir (Thinking)

1) Guru mengajukan suatu pertanyaan atau permasalahan yang dikaitkan dengan materi
2) Guru meminta siswa menggunakan waktu beberapa menit untuk berfikir sendiri jawaban atas pertanyaan atau masalah yang diberikan. ( 5’)
3) Siswa menuliskan jawabannya di kertas yang telah disediakan (2’)

b. Langkah 2: Berpasangan (Pairing)

1) Guru meminta siswa untuk berpasangan, maksimal 6 siswa per kelompok
2) Siswa secara bergantian menyampaikan ide atau gagasannya atas pertanyaan atau masalah (10’)
3) kelompok tersebut menyimpulkan gagasan baru dari hasil diskusi ( 10’) dan dituliskan di kertas plano berupa kata kunci yang dibatasi dan dengan gambar atau simbol

c. Langkah 3: Berbagi (Sharing)

1) kelompok Siswa mempresentasikan hasil kesimpulan gagasan atau idenya di depan kelas, ( tiap kelompok 5’).
2) Kelompok lain memberikan tanggapan .
3) Guru memberikan penguatan dan motivasi sesuai content


D. MAKE A MATCH

1. Deskripsi:

Make a match (mencari pasangan) adalah model pembelajaran pembelajaran dengan mencari pasangan melalui kartu pertanyaan dan jawaban yang harus ditemukan dan didiskusikan oleh peserta didik. Model ini dikembangkan oleh Lorna Curran (1994) dalam bukunya Language Arts and Cooperative Learning Lessons for The Little One. Inti dari model tersebut bagaimana peserta didik dapat mencocokkan kartunya dalam waktu yang telah ditentukan.

2. Tahapan:

a. Guru menyampaikan kompetensi siswa
b. Guru menjelaskan tahapan kegiatan pembelajaran.
c. Guru menjelaskan tahapan make a match.
d. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik yang cocok untuk sesi review, satu bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban.
e. Setiap siswa mendapatkan sebuah kartu yang bertuliskan soal/jawaban.
f. Tiap siswa memikirkan jawaban/soal dari kartu yang dipegang.
g. Setiap siswa mencari pasangan kartu yang cocok dengan kartunya. Misalnya: pemegang kartu yang bertuliskan nama Asmaul Husna akan berpasangan dengan deskripsinya.
h. Berhadapan dengan pasangan dan menjelaskan makna kartu kepada pasangan.
i. Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi poin.
j. Guru menunjuk pasangan untuk presentasi.
k. Setiap pasangan mempresentasikan secara bergiliran hasil temuan mereka, sementara kelompok lain memperhatikan dan memberikan tanggapan dan koreksi.
l. Siswa membuat kesimpulan dari hasil yang dipresentasikan.
m. Setelah satu babak kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya, demikian seterusnya.
n. Penguatan oleh guru
o. Tugas


E. Expert Group

1. Deskripsi

Metode Expert Group adalah metode pembelajaran melalui pembentukan kelompok peserta didik yang berperan sebagai ahli dalam materi yang akan dibahas.Materi pelajaran yang paling cocok dilaksanakan melalui Metode Expert Group adalah materi yang mengandung unsur perbedaan atau pembagian misalnya Prinsip dan praktek ekonomi Islam (perbedaan strategi antar bank Islam), Sejarah Peradaban Islam (perbedaan prinsip dan strategi antar kerajaan Islam).

2. Tahapan

a. Guru memberikan pendahuluan (sekitar 10 menit) mengenai Euthanasia
b. Pembagian kelompok peserta didik Expert; dilakukan dengan cara mempersilahkan 2 orang peserta didik mewakili kelompok tertentu (ada 4 kelompok) sehingga jumlah peserta didik Expert menjadi 8 orang. (8 menit)
c. Guru memberikan 4 amplop yang berisi rangkuman pendapat masing-masing kelompok kepada peserta didik yang mewakili kelompok-kelompok tersebut (5 menit)
d. Guru memberikan waktu kepada peserta didik Expert untuk mempelajari rangkuman pendapat masing-masing (sekitar 10 menit)
e. Bersamaan dengan kegiatan poin d, guru mempersilahkan peserta didik yang bukan expert untuk membuat pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan tema / materi pelajaran.
f. Tanya-Jawab, pertanyaan disampaikan oleh peserta didik bukan expert dan ditujukan kepada kelompok yang dia inginkan (15 menit)
g. Peserta didik diminta mengisi worksheet berisi argument yang mendukung dan menolak mengenai permasalahan / tema yang dibahas dalam tanya jawab sebelumnya (8 menit) – lihat contoh worksheet
h. Peserta didik menempelkan worksheet yang sudah terisi tersebut di atas buku catatannya (2 menit)
i. Peserta didik dipersilahkan keluar kelas per kelompok sambil membawa buku PR yang sudah disiapkan di atas meja dekat pintu keluar
j. Di dalam buku PR sudah disisipkan worksheet yang harus diisi pendapat peserta didik yang bersangkutan mengenai tema / materi


F. Snowball Throwing

1. Deskripsi

Model pembelajaran ini dapat digunakan untuk memberikan konsep pemahaman materi yang sulit kepada siswa, juga untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan dan kemampuan siswa dalam menguasai materi tersebut.Siswa dibentuk menjadi beberapa kelompok; dipilih ketua kelompok yang akan mewakili untuk menerima tugas dari guru; masing-masing siswa membuat pertanyaan yang dibentuk seperti bola (kertas pertanyaan) lalu dilempar ke siswa lain kemudian siswa menjawab pertanyaan dari bola yang didapatkan.Snowball Throwing melatih siswa untuk lebih tanggap menerima pesan dari orang lain, dan menyampaikan pesan tersebut kepada temannya dalam satu kelompok. Lemparan pertanyaan menggunakan kertas berisi pertanyaan yang diremas menjadi sebuah bola kertas kemudian dilemparkan kepada siswa lain. Siswa yang menerima bola kertas lalu membuka dan menjawab pertanyaannya.

2. Tahapan

Tahapan yang dilakukan dalam menerapkan metode Snowball Throwingdalam pembelajaran adalah sebagai berikut:

a. Guru menyampaikan materi yang akan disajikan.
b. Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing-masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi.
c. Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya.
d. Kemudian masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok.
e. Kemudian kertas tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke siswa yang lain selama ±15 menit.
f. Setelah siswa dapat satu bola diberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian.
g. Evaluasi.
h. Penutup.



G. Centerpiece

1. Diskripsi

Centerpiece yaitu pusat perhatian. Dalam istilah metode pembelajaran, centerpiece yaitu metode pembelajaran yang mengkondisikan siswa untuk mengeluarkan ide/gagasannya yang berbeda atau melengkapi ide dari siswa lain dan sebagai wahana untuk mengenal perbedaan pendapat yang berkembang di lingkungannya.

2. Langkah/tahapan:

a. Siswa berkelompok 4 sampai 5 kelompok. Masing-masing siswa mendapatkan satu lembar kartu/kertas.
b. Guru menyiapkan pertanyaan yang merangsang berpikir kritis baik melalui kuis atau tertulis.
c. Setiap siswa menuliskan jawaban di kartu tersebut. Siswa yang selesai menuliskan jawaban meletakkan kartu tersebut di tengah meja.
d. Setiap siswa menukarkan kartu miliknya dg kartu di meja kemudian membacanya lalu memberikan tanggapan sehingga setiap siswa membaca semua jawaban teman-temannya.
e. Guru meminta konfirmasi siswa dengan ungkapan kunci ‘andaikata’ (what if)…… apa yang terjeadi?



H. INKUIRI (DISCOVERY LEARNING)

1. Deskripsi

Inkuiri berarti siswa terlibat dalam mengajukan pertanyaan-pertanyaan, mencari informasi, dan melakukan penyelidikan.Metode inkuiri adalah suatu cara menyampaikan pelajaran yang meletakkan dan mengembangkan cara berfikir ilmiah di mana siswa mengasimilasi suatu konsep atau prinsip, misalnya mengamati, menggolongkan, membuat dugaan, menjelaskan, mengukur, dan membuat kesimpulan dan sebagainya.Metode inkuiri bertujuan untuk memberikan cara bagi siswa untuk membangun kecakapan-kecakapan intelektual (kecakapan berpikir) terkait dengan proses-proses berpikir reflektif.

2. Tahapan

a. Kegiatan Awal (Pendahuluan): 15 menit

1) Guru membuka proses pembelajaran dengan memberi salam dan berdo’a,
2) Guru mengelola kelas (mengecek kesiapan, absensi, tempat duduk, dan perlengkapan lainnya),
3) Guru menyampaikan penjelasan tentang tujuan pembelajaran yang akan dicapai,
4) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dari materi yang akan dipelajari, yakni serta metode pembelajaran yang akan digunakan.
5) Guru melakukan appersepsi (sejauh mana peserta didik memahami hubungan pelajaran yang lalu dan atau konsep yang dimiliki dengan materi yang akan diajarkan)
6) Guru memberi motivasi peserta didik.
7) Guru membagi kelompok (setiap kelompok terdiri dari 4-5 orang dan duduk sesuai dengan kelompoknya) pembagian kelompok dilakukan secara acak.

b. Kegiatan Inti (90 menit)

1) Guru membagi materi atau isu (masalah) yang akan dipecahkan sesuai dengan tingkat perkembangan kognitif peserta didik (perumusan masalah) (5 menit)
2) Peserta didik (setiap kelompok) menetapkan jawaban sementara (hipotesis) terhadap isu atau masalah yang ditugaskan (10 menit)
3) Peserta didik (setiap kelompok) harus mencari dan menemukan konsep atau prinsip melalui proses penyelidikan untuk mengumpulkan data. (45 menit)
4) Peserta didik(setiap kelompok) membuat kesimpulan jawaban secara tertulis (15 menit)
5) Peserta didik mempresentasikan hasil temuannya. (30 menit)
6) Terjadinya proses tanya jawab
7) Mengaplikasikan kesimpulan atau generalisasi dari konsep atau data yang ditemukan.

c. Kegiatan Penutup (10 menit)

1) Guru memberi umpan balik dan penguatan materi di akhir pembelajaran.
2) Peserta didik menyimak penjelasan tentang topik materi pada pembelajaran selanjutnya, serta tugas yang diberikan guru terkait pembelajaran selanjutnya.
3) Mengajak semua peserta didik berdo’a untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran.
4) Diakhir pembelajaran ada penguatan dari guru.


I. TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT)

1. Deskripsi

TGT adalah model pembelajaran yang menitikberatkan pada pertandingan permainan kelompok. Teori ini dikembangkan oleh Slavin

2. Tahapan

a. Penyajian kelas
Pengelolaan kelas meliputi: pengkondisian tempat duduk, dan penyampaian tujuan.

b. Kelompok (team)
Pembentukan kelompok terdiri atas 4 sampai 5 orang siswa yang anggotanya heterogen.

c. Game
Game terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang dirancang untuk menguji pengetahuan yang di dapat siswa dari penyajian kelas dan belajar kelompok. Kebanyakan game terdiri dari pertanyaan-pertanyaan sederhana bernomor. Siswa memilih kartu bernomor dan mencoba menjawab pertanyaan yang sesuai dengan nomor itu. Siswa yang menjawab benar pertanyaan itu akan mendapat skor. Skor ini yang nantinya dikumpulkan siswa untuk turnamen mingguan.

d. Turnamen
Biasanya turnamen dilakukan pada akhir pertemuan atau pada setiap unit setelah guru melakukan presentasi kelas dan kelompok sudah mengerjakan lembar kerja. Turnamen pertama guru membagi siswa ke dalam beberapa meja turnamen. Tiga siswa tertinggi prestasinya dikelompokkan dalam satu meja I, tiga siswa selanjutnya pada meja II dan seterusnya.

e. Team Recognize (penghargaan kelompok)
Guru kemudian mengumumkan kelompok yang menang, masing-masing team akan mendapat sertifikat atau hadiah apabila rata-rata skor memenuhi criteria yang ditentukan. Team mendapat julukan “Super Team” jika rata-rata skor 45 atau lebih, “Great Team” apabila rata-rata mencapai 40-45 dan “Good Team” apabila rata-ratanya 30-40.


J. MARKET PLACE (MP)/ BELANJA MATERI

1. Deskripsi

Market Place merupakan metode pembelajaran berupa kegiatan pasar, dimana siswa dapat melakaukan aktivitas jual beli informasi. Terdapat kelompok siswa pemilik informasi untuk dijual kepada kelompok lain dan kelompok siswa yang membeli informasi. Informasi yang diperjualbelikan adalah materi yang dipelajari pada hari itu.

2. Tahapan

a. Setiap kelompok mempersiapkan barang yang akan dijual (pokok/sub pokok adalah hasil pembagian guru, masing-masing kelompok berbeda kontennya), Pada tahap ini siswa mengamati, menanya dan mengeksplorasi pokok/sub pokok bahasan melalui refferensi yang akurat antar sesama kelompok. Satu konten lebih dari satu referensi.
b. Barang yang dijual harus menarik (bisa meng
gunkan mind map, peta konsep, desain gambar dll). Siswa mengasosiasi dan mengomunikasikan hasil eksplornya melalui produk seperti mind map, peta konsep, desain gambar dll.
c. Setiap kelompok dibagi menjadi dua bagian (kelompok penjual dan kelompok pembeli) Kelompok penjual menjelaskan kehebatan produknya secara detail. Kelompok pembeli menilai atau mendengarkan penjelasan dan mencatatnya
d. Pembeli akan berkunjung ke stan penjual (diberi kesempatan 5-6 menit) Pembeli mengunjungi penjual dan mencatat apa yang dijelaskan penjual, ini harus dicatat karena pembeli ini harus menjelaskan kepada penjual di kelompoknya.
e. Pembeli menyampaikan laporan hasil kunjungannya kepada kelompoknya Pembeli menjelaskan hasil kunjungan kepada penjual dikelompoknya. Pembeli dan penjual menilai mana kelompok terbaik pada saat kunjungan dan dikunjungi.
f. refleksi


K. PROJECT BASED LEARNING (PBL)

1. Deskripsi

Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) adalah pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai media. Peserta didik melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar

2. Tahapan

a. Pendahuluan Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Proyek
b. Penentuan Pertanyaan Mendasar (Start With the Essential Question).
Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan esensial, yaitu pertanyaan yang dapat memberi penugasan peserta didik dalam melakukan suatu aktivitas. Mengambil topik yang sesuai dengan realitas dunia nyata dan dimulai dengan sebuah investigasi mendalam. Pengajar berusaha agar topik yang diangkat relevan untuk para peserta didik.
c. Mendesain Perencanaan Proyek (Design a Plan for the Project).
Perencanaan projeck dan monitoring dilakukan secara kolaboratif antara pengajar dan peserta didik. Dengan demikian peserta didik diharapkan akan merasa “memiliki” atas proyek tersebut. Perencanaan berisi tentang aturan main, pemilihan aktivitas yang dapat mendukung dalam menjawab pertanyaan esensial, dengan cara mengintegrasikan berbagai subjek yang mungkin, serta mengetahui alat dan bahan yang dapat diakses untuk membantu penyelesaian proyek.
d. Menyusun Jadwal (Create a Schedule)
Pengajar dan peserta didik secara kolaboratif menyusun jadwal aktivitas dalam menyelesaikan proyek. Aktivitas pada tahap ini antara lain: (1) membuat timeline untuk menyelesaikan proyek, (2) membuat deadline penyelesaian proyek, (3) membawa peserta didik agar merencanakan cara yang baru, (4) membimbing peserta didik ketika mereka membuat cara yang tidak berhubungan dengan proyek, dan (5) meminta peserta didik untuk membuat penjelasan (alasan) tentang pemilihan suatu cara.
e. Memonitor peserta didik dan kemajuan proyek (Monitor the Students and the Progress of the Project)
Pengajar bertanggungjawab untuk melakukan monitor terhadap aktivitas peserta didik selama menyelesaikan proyek. Monitoring dilakukan dengan cara menfasilitasi peserta didik pada setiap proses. Dengan kata lain pengajar berperan menjadi mentor bagi aktivitas peserta didik. Agar mempermudah proses monitoring, dibuat sebuah rubrik yang dapat merekam keseluruhan aktivitas yang penting.
f. Menguji Hasil (Assess the Outcome)
Penilaian dilakukan untuk membantu pengajar dalam mengukur ketercapaian standar, berperan dalam mengevaluasi kemajuan masing- masing peserta didik, memberi umpan balik tentang tingkat pemahaman yang sudah dicapai peserta didik, membantu pengajar dalam menyusun strategi pembelajaran berikutnya.
g. Mengevaluasi Pengalaman (Evaluate the Experience)
Pada akhir proses pembelajaran, pengajar dan peserta didik melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan. Proses refleksi dilakukan baik secara individu maupun kelompok. Pada tahap ini peserta didik diminta untuk mengungkapkan perasaan dan pengalamanya selama menyelesaikan proyek. Pengajar dan peserta didik mengembangkan diskusi dalam rangka memperbaiki kinerja selama proses pembelajaran, sehingga pada akhirnya ditemukan suatu temuan baru (new inquiry) untuk menjawab permasalahan yang diajukan pada tahap pertama pembelajaran.


L. Information Search/Berburu Informasi

1. Deskripsi

Suatu cara yang digunakan oleh guru dengan maksud meminta peserta didik untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan baik oleh guru maupun dari peserta didik sendiri. Kemudian mencari informasi jawabannya lewat membaca untuk menemukan informasi yang akurat.

2. Tahapan

a. Pembagian kelompok (4-5 orang).
b. Guru membagikan pertanyaan-pertanyaan kepada kelompok siswa untuk dicari jawabannya.
c. Peserta didik dalam kelompok mencari informasi di buku teks dan sumber belajar lain seperti Handout, Dokumen, Informasi dari internet, Perangkat keras (CD/DVD, dan alat-alat lain).
d. Tiap Kelompokmenyusun jawaban yang sudah didapatkan dari referensi.
e. Jawaban tiap kelompok didiskusikan.
f. Setiap peserta didik membuat kesimpulan hasil diskusi semua kelompok.

3. Kegunaan

a. Membiasakan peserta didik untuk membaca secara cermat.
b. Melatihberpikir kritis.
c. Membantu menghidupkan materi yang membosankanmenjadi lebih menarik.


M. STICKNAME

1. Deskripsi

Menjalankan kegiatan belajar mengajar dengan banyak melibatkan peserta didik secara merata baik secara lisan maupun tulisan dengan berpatokan kepada stick yang bertuliskan nama masing-masing peserta didik

2. Tahapan

a. Pembukaan pelajaran dengan berdoa
Menyiapkan doa yang akan dibaca dalam bentuk lembar kertas atau tayangan Salah satu peserta didik memimpin doa yang diikuti semua

b. Absen kesiapan peserta didik
Menanyakan kesiapan peserta didik mengikuti pelajaran dengan menggunakan stickname sebagai alat penunjukannya Menjawab sesuai yang difahami atau yang dibaca

c. Pengantar Materi Pelajaran
§ Telah menyiapkan bahan materi dengan media atau tidakmenyampaikan materi
§ Memperhatikan materi yang disampaikan guru

d. Tanggapan peserta didik secara lisan; memperhatikan tanggapan peserta didik
§ mencatat poin-poin penting di papan tulis
§ mengontrol jalannya tanggapan agar tidak terfokus pada satu dua anak saja dengan menggunakan stickname
§ Menanggapi apa yang difahami dari pengantar guru

e. Catatan poin-poin penting guru atas tanggapan peserta didik
§ Menguraikan lebih lanjut berkaitan dengan catatan poin-poin penting dari peserta didik
§ Memperhatikan uraian atau tanggapan guru

f. Tanggapan balik dari guru
§ Memfokuskan kembali diskusi yang telah dilakukan kepada topic pembahasan
§ Mengasosiakan apa yang difahami dengan uraian guru

g. Peserta didik menulis berdasarkan instruksi guru
§ Menyiapkan intruksi-instruksi yang akan dikerjakan peserta didik secara tertulis
§ Melaksanakan instruksi guru secara tertulis

h. Guru memberi penguatan materi
§ Menyiapkan alat/media yang dibutuhkan untuk penguatan materi
§ Menyampaikan penguatan materi -
§ Mencermati penguatan yang diberikan oleh guru
§ Menyimpulkan dari apa yang difahami dari proses KBM dari awal sampai akhir


N. QUESTION STUDENT HAVE

1. Deskripsi

Strategi Questions Student Have digunakan untuk mempelajari tentang keinginan dan harapan peserta didik sebagai dasar untuk mengoptimalkan potensi yang mereka miliki. Strategi ini menggunakan sebuah teknik untuk mendapatkan partisipasi peserta didik melalui tulisan. Hal ini sangat baik digunakan pada peserta didik yang kurang berani mengungkapkan pertanyaan, keinginan dan harapan-harapannya melalui percakapan.

2. Langkah-langkah

a. Sebelum pembelajaran dimulai terlebih dahulu dilakukan setting kelas dengan membagi kelompok (4-5 orang anggota).

b. Mengadakan pre tes sebelum pembelajaran dimulai, terkait dengan KD yang akan diajarkan.

c. Memberi penjelasan secara singkat tentang strategi dan tatacaraQuestions Student Have yang akan diterapkan

d. Peserta didik diberi waktu 20 menit untuk membaca materi pembelajaran pada buku panduan atau sumber belajar yang telah disiapkan.

e. Selanjutnya peserta didik diminta untuk menuliskan pertanyaan dari materi yang belum dipahami dengan diberi waktu 5 menit pada belangko lembar pertanyaan yang telah disiapkan.

f. Melalui aba-aba guru, masing-masing diminta untuk memberikan pertanyaan yang telah ditulis kepada teman dalam kelompoknya searah jarum jam untuk dibaca selanjutnya diberi tanda centang (Ö) jika pertanyaan tersebut juga ingin ditanyakan dan jika tidak diminta memberi tanda strip (-), diputar hingga blangko tersebut kembali kepada pemiliknya.

g. Pemilik lembar pertanyaan diminta menghitung tanda centang yang ada pada blangkonya dan dihitung jumlah tanda centang yang diperoleh di samping kanan pertanyaan.

h. Pertanyaan yang paling banyak mendapat tanda centang mendapat prioritas utama untuk dijawab. Cara yang dilakukan adalah peserta didik diminta mengacungkan tangan apabila guru menyebutkan jumlah-jumlah tertentu kemudian membacakan pertanyaannya.

i. Peserta didik lain diminta mengidentifikasi kemungkinan ada pertanyaan yang sama dari yang dibacakan.

j. Setelah pertanyaan dibacakan, maka kesempatan menjawab pertama diberikan kepada peserta didik yang tidak memberi tanda centang pada pertanyaan.

k. Semua kertas pertanyaan dikumpulkan, karena kemungkinan ada pertanyaan yang perlu dijawab pada pertemuan berikutnya, sekaligus untuk direkapitulasi dan diidentifikasi serta dihitung kuantitas dan kualitas pertanyaan masing-masing peserta didik.

l. Setelah selesai semua proses penerapan strategi pembelajaran dengan Questions Student Have, maka peserta didik diberi penilain pos tes untuk dua aspek, yaitu kognitif dan afektif.

m. Untuk aspek kognitif, peserta diberi tugas untuk mengerjakan soal-soal post test yang telah disiapkan.

n. Sedangkan penilain afektif, peserta didik diminta menilai teman satu bangku tentang perilaku pelaksanaan shalat sunnah berjamaah dan munfarid selama satu minggu ke belakang dengan cara memberi tanda centang pada kolom yang tersedia terhadap pernyataan yang telah dibuat.


O. PEMBELAJARAN DENGAN MODEL GRUP INVESTIGASI

1. Deskripsi

Group Investigationn merupakan salah satu bentuk model pembelajaran kooperatif yang menekankan pada partisipasi dan aktivitas siswa untuk mencari sendiri materi (informasi) pelajaran yang akan dipelajari melalui bahan-bahan yang tersedia, misalnya dari buku pelajaran atau siswa dapat mencari melalui internet.

2. Langkah-langkah

a. Tahap I: Mengidentifikasi topik dan membagi siswa ke dalam kelompok
Guru memberikan kesempatan bagi siswa untuk memberi kontribusi apa yang akan mereka selidiki. Kelompok dibentuk berdasarkan heterogenitas.

b. Tahap II: Merencanakan tugas.
Kelompok akan membagi sub topik kepada seluruh anggota. Kemudian membuat perencanaan dari masalah yang akan diteliti, bagaimana proses dan sumber apa yang akan dipakai.

c. Tahap III: Membuat penyelidikan.
Siswa mengumpulkan, menganalisis dan mengevaluasi informasi, membuat kesimpulan dan mengaplikasikan bagian mereka ke dalam pengetahuan baru dalam mencapai solusi masalah kelompok.

d. Tahap IV: Mempersiapkan tugas akhir.
Setiap kelompok mempersiapkan tugas akhir yang akan dipresentasikan di depan kelas.

e. Tahap V:Mempresentasikan tugas akhir.
Siswa mempresentasikan hasil kerjanya. Kelompok lain tetap mengikuti.

f. Tahap VI:Soal ulangan mencakup seluruh topik yang telah diselidiki dan dipresentasikan.


P. PROBLEM BASED LEARNING (BERFIKIR KRITIS)

1. Deskripsi

Pembelajaran ini menyajikan berbagai permasalahan nyata dalam kehidupan sehari-hari sebagai sarana bagi peserta didik untuk mengembangkan pengetahuan dan sekaligus mengembangkan kemampuan berfikir kritis. Masalah diberikan kepada peserta didik, sebelum peserta didik mempelajari konsep atau materi yang berkenaan dengan masalah yang harus dipecahkan. Masalah bisa disajikan dalam bentuk gambar, tulisan, film pendek atau power point.

2. Tahapan

a. Pembagian kelompok (4-5 orang)
b. Instruksi guru sangat jelas apa yang harus dilakukan siswa dan apa yang harus dilakukan guru
c. Membagikan materi dan melakukan penelaahan terhadap masalah-masalah yang akan dipecahkan.
d. Mengklarifikasi kesulitan yang diangkat dari masalah.
e. Peserta didik diajak menjawab pertanyaan tentang ”apa yang perlu kita ketahui tentang masalah yang kita hadapi? setelah melakukan diskusi dan konsultasi
f. Menyusun rencana tindakan yang didasarkan papada hasil temuan mereka
g. Belanja informasi
h. Peserta didik menyampaikan pengetahuan hasil pemecahan masalah (tulisan, gambar dll)
i. Penguatan oleh guru

No comments:


TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGANNYA<><><><><>Semoga Kehadiran Kami Bermanfaat Bagi Kita Bersama
banner