Pembukaan
" Surat-surat Islam dari Endeh " ini asalnya ialah surat2 yang dikirim oleh Tuan Soekarno kepada saya.
Lantaran surat dari Tuan Soekarno maka setiap kali ada Surat (dari) Endeh tak dapat saya diam untuk ceritakan isi atau maksudnya kepada sahabat dan kawan.
Semakin bertambah jumlah surat tuan Soekarno, semakin banyak dapat langganan saya juga meminjamnya di Bandung, Jakarta Cirebon, Surabaya, Malang dan Lainnya yang akhirnya mereka minta cetak surat2 itu secara umum.
Oleh sebab untuk umum, maka saya menulis surat minta izin dari Tuan Soekarno.
Tuan Soekarno mengizinkan, lalu saya kirim surat2 itu buat dikoreksi, dibetulkan, ditambah dan dirubah, hingga menjadi surat yang berguna bagi pembaca.
Ketika menerima kembali surat-surat itu, saya berniat hendak membikin sedikit komentar, tetapi setelah saya baca kembali dari awal sampai akhir, saya dapati bahwa pandangan yang saya hendak tulis itu hampir dapat disimpulkan sendiri oleh tiap-tiap pembaca, Lantaran Tuan Soekarno tidak menulis suratnya dengan sindiran atau kias perumpamaan, tetapi dengan terus terang dan tegas.
Di dalam "Surat-surat Islam dari Endeh" bukan saja Hadralmautisme, Kyaisme, Tasbihisme, Sorbanisme dll isme kena kritik bahkan Fiqhisme juga tidak ketinggalan.
Saya percaya bahwa Hadralmautisme yang dimaksudkan oleh tuan Soekarno ialah urusan cium tangan, tahlilan, pengeramatan kepada manusia, membikin kubur-kubur keramat dan sebagainya yang dibawa dan dikenalkan kepada kita oleh bekas-bekas habib kita dari Hadralmaut
Fiqhisme yang masuk di dalam kritikan tuan Soekarno, saya percaya Fiqh yang berdasarkan Taqlied, bukan berdasarkan Kitab Allah dan Sunnah Rasul-Nya.
Walaupun begitu saya merasa bahwa hanya dengan Fiqh saja meskipun berdasarkan Al-Quran dan Hadits (Shahih) tidaklah cukup untuk Kemajuan suatu kaum, karena Fiqh itu adalah hukum-hukum bukan Tauhid, bukan Akhlaq, bukan nasehat, bukan ilmu keduniaan, dan bukan lainnya, lantaran itulah saya sudah menulis fashal-fashal lain serba sedikit.
Mudah-mudahan Allah memberi Taufiq kepada saya untuk menulis apa-apa yang perlu dan yang bisa menarik ummat untuk membaca tulisan saya, kepada medan kemajuan walaupun harus merangkak dan menyeret ( badannya ).
Di akhir tulisan ini, saya berseru kepada kyai-kyai dan golongan agamis, supaya suka mempelajari ilmu-ilmu keduniaan yang memberi faidah bagi ummat Islam sebagaimana saya berharap kaum intelek juga suka mempelajari Islam yang di dalamnya tersimpan sekalian apa yang kita kehendaki untuk keselamatan dunia dan Akhirat.
Bandung 12 Februari 1937
A. HASSAN
No comments:
Post a Comment