9/6/18

Pengertian Pendidikan

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.[1]

Maka dengan adanya UU No 20 tahun 2003 ini mengupayakan pendidikan keagamaan agar dapat tumbuh lebih bermutu serta antisipatif terhadap perkembangan zaman.[2]

Kata pendidikan ditinjau dari segi etimologi berasal dari kata dasar didik yang berarti “memelihara dan memberi latihan, ajaran, pimpinan mengenai akhlak dan mencerdaskan pikiran.” Kata ini memiliki pengertian yang varian sesuai dengan sudut dan cara pandang yang digunakan para ahlinya. Zainal Arifin mengatakan bahwa pendidikan secara istilah adalah usaha yang dijalankan oleh seseorang atau sekelompok orang lain agar menjadi dewasa atau mencapai tingkat hidup dan penghidupan yang lebih tinggi, dalam arti mental.

Sementara menurut Amir Daien Indrakusuma, pendidikan adalah suatu usaha yang sadar, yang tertaut dan sistematis yang dilakukan orang-orang yang diserahi tanggungjawab untuk mempengaruhi anak agar mempunyai sifat dan tabiat sesuai dengan cita-cita pendidikan.[3]

Ki Hajar Dewantoro mengemukakan pengertian pendidikan sebagaimana dikutip oleh Suwarno adalah sebagai daya untuk memajukan perkembangan budi pekerti (kekuatan batin), pikiran (intelek) dan jasmani anak-anak. Maksudnya ialah supaya kita dapat memajukan kesempurnaan hidup, yaitu kehidupan dan penghidupan anak-anak, selaras dengan alam dan masyarakatnya.

Memperhatikan tiga definisi pendidikan diatas dapat ditarik suatu pengertian bahwa pendidikan adalah usaha yang dilakukan seseorang atau sekelompok orang dalam mempengaruhi orang lain yang bertujuan untuk mendewasakan manusia seutuhnya, baik lahir maupun batin.artinya, dengan pendidikan, manusia bisa memiliki kestabilan dalam tingkah laku atau tindakan, kestabilan dalam pandangan hidup dan kestabilan dalam nilai-nilai kehidupan dengan penuh rasa tanggung jawab.


[1] Syafruddin Nurdin dkk, Guru Profesional dan Implementasi Kurikulum (Jakarta: Ciputat Press, 2002), 70.
[2] Najib Sulhan, Pengembangan Karakter dan Budaya Bangsa (Surabaya: Jaring Pena, 2011), 7.
[3] Dodi Nandika, Pendidikan di Tengah Gelombang Perubahan (Jakarta: Pustaka LP3ES Indonesia, 2007), 124.

No comments:


TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGANNYA<><><><><>Semoga Kehadiran Kami Bermanfaat Bagi Kita Bersama
banner