9/3/18

QAIDAH - QAIDAH USHUL FIQIH (13)

TENTANG BEBERAPA PERKATAAN
Supaya kita tidak salah dalam memahami suatu keterangan Agama, dan supaya tidak tergesah – gesah menyalahkan orang lain dalam urusan Agama demikian juga yang lain, maka perlulah kita mengetahui dan mengerti serta ingat benar – benar beberapa perkataan sebagai berikit :
1.      AL – MUSYTARAK ( المُشْتَرَكٌ )
Musytarak itu ialah : suatu perkara yang dari asalnya (permulaan timbul Bahasa itu) dapat ditujukan kepada beberapa perkara dan benda, dan mempunyai beberapa arti, seperti :
عَيْنٌ = ‘Ainun, mempunyai beberapa arti :
1.      Dengan arti = mata
2.      Dengan arti = mata air
3.      Dengan arti = mata uang
4.      Dengan arti = mata angina
5.      Dan lain sebagainya
Maka untuk menentukan salah satu dari beberapa arti tersebut, perlu adanya keterangan atau dalil dari Agama juga, jika itu persoalan Agama,

2.      AZH – ZHAHIR (الظَّاهِرٌ)
Zhahir itu ialah : suatu perkataan yang tertuju kepada dua makna tetapi ia lebih berat menuju kepada salah satunya, seperti :
يَدٌ = yad, mempunyai arti tangan.
Sebenarnya perkataan “yad” itu dapat ditujukan kepada makna “tangan” dan boleh juga mempunyai makna “kekuasaan”, tetapi perkataan itu lebih berat kepada makna, “tangan”
Maka untuk menentukan makna “kekuasaan” itu, mesti ada keterangan yang kuat serta sesuai.
Tentang Zhahir ini, aka nada pembicaraannya lagi.

3.      AL – MUTARADIF (المُتَرَادِفٌ)
Mutaradif ialah, : dua atau beberapa perkataan yang bersamaan artinya, seperti :
فِعِل (fi’il) dan عَمَل  (‘amal) = keduanya berarti pekerjaan
كَبِيْر (kabir) dan عَظِيْم (‘adzim), dan جَلِيْل (jalil) = ketiga kalimat tersebut berarti dan bermakna : yang maha besar atau yang besar

4.      GANTI DENGAN MUTARADIF
Tiap – tiap perkataan yang berkenaan dengan urusan Agama, boleh kita ganti dengan Mutaradifnya, kalau tidak ada halangan dari syara’
Tegasnya :
a.       Ayat – ayat Qur’an
b.      Dzikir – dzikir yang diperintah kita menyebutnya
c.       Do’a – do’a yang sudah ditentukan bacaannya
d.      Dan sekalian bacaan dalam shalat, tidak boleh diganti dengan Mutaradifnya (yang semakna dengannya), karena begitulah yang diperintah Allah dan Rasulnya.
Kalau kita tidak menuruti apa yang diperintah Agama, yaitu kita mengganti, mengurangi, maka berarti kita melanggar perintah.
Contohnya :
Nabi SAW memerintahkan kita membaca Al – Fatihah dalam shalat. Yang dikatakan Al – Fatihah atau Fatihatul Kitab atau Ummul Qur’an itu, tidak lain melainkan yang tersebut dipermalukan Qur’an, yaitu :
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ-الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ....
Perkataan – perkataan dalam surat ini tidak boleh sekali – kali diganti dengan mutaradifnya, umpamanya :
(الحَمدُ لِلَّهِ..الخ) mau diganti dengan (الْمَدْحُ) atau (الثَّنَاءُ) dan sebagainya, karena gentian dengan kata – kata tersebut, tidak dapat dinamakan Al – Fatihah atau Fatihatul Kitab yang diperintah. Tetapi ia adalah Salinan Al – Fatihah, sedangkan kita tidak diperintah membaca Salinan.
Maka, kalimat “menurut sebagaimana perintah” itu, dinamakan “halangan Syara” untuk mengganti sesuatu lafadz dengan mutaradifnya.
Adapun perintah yang tidak ditentukan bacaan dan lafadznya dalam Agama, tidak ada halangan diubah atau digantinya.
Umpamanya : “Mendoakan orang tua”.
Allah dan Nabi-Nya tidak menentukan lafadz atau bacaan – bacaannya, hanya Agama memerintah kita mendo’akan saja.
Yang seperti ini, boleh kita menggunakan lafadz – lafadz yang biasa Nabi pakai atau lafadz mutaradifnya, atau lafadz yang biasa kita pakai.

BEBERAPA CONTOH :

Al – Musytarak :
1.      قُرْءِ              = (1) Berhaidh, (2) Bersih dari Haidh
2.      قَالَ             = (1) Berkata, (2) Tidur Siang
3.      مُخْتَارٌ            = (1) yang memilih, (2) yang dipilih, (3) tempat pemilihan
                          (4) waktu pemilihan

Az – Zhahir :
1.      السِّحْرُ            = (1) Sihir, (2) tipu : berat kepada arti “sihir”
2.      الحَشْرُ             = (1) Kumpulkan, (2) keluarkan dari kubur, : berat kepada arti
                         “kumpulkan

Al – Mutaradif :
1.      البَاطِلُ, الإِفْكُ, الزُّوْرُ, الكَذِبُ                   = Bohong, Dusta
2.      الرَّوْعُ, الرَّهْبُ, الخَشْيَةُ, الرَّعْبُ, الْخَوْفُ         = Takut
3.      الزَّجْرُ, الْمَنْعُ, النَّهْيُ                               = Larangan, Cegahan



No comments:


TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGANNYA<><><><><>Semoga Kehadiran Kami Bermanfaat Bagi Kita Bersama
banner