11/23/15

STAFFING DALAM LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah Manajemen Lembaga Pendidikan Islam
Dosen Pengampu : M. Fazlurrahman H., M.Pd.I





Oleh :
Ahmad Fathullah
( 20121550067 )

UNIVERSITAS MUHMMADIYAH SURABAYA FAKULTAS AGAMA ISLAM
TAHUN 2015
JL. Sutorejo No. 59 Surabaya 60113 Telp. (031)3811966 Fax. (031)3813096











BAB I

PENDAHULUAN
A.    LATAR BERLAKANG
Lembaga merupakan organisasi atau sekumpulan orang dalam ikatan tertentu yang merupakan wadah untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan. Lembaga merupakan sesuatu hal yang sangat penting dalam proses menetepkan tujuan tersebut. Dalam suatu lembaga agar tujuan tersebut bisa tercapai maka diperlukan manajemen yang baik
Manajemen adalah proses mengintegrasikan sumber-sumber yang tidak  berhubungan menjadi sistem total untuk menyelesaikan suatu tujuan. Yang dimaksud sumber disini adalah orang-orang. alat-alat, media, bahan – bahan, uang dan sarana. Semua diarahkan dan diordinasikan agar terpusat untuk menyeleseikan suatu tujuan.
Maka pada pembahasan makalah kali ini pemakalah akan membahas tentang staffing atau tata cara pengolaan keryawan. mulai dari proses pelaksanaanya sampai pada proses penigkatan profesionalitas sumber daya manusia tersebut.

B.     RUMUSAN MASALAH
1)      Bagaimana Perencanaan SDM ?
2)      Bagaimana Rekruitmen SDM ?
3)      Bagaimana Proses Seleksi SDM ?
4)      Bagaimana Pendidikan Dan Latihan ?
5)      Bagaimana Penilaian SDM ?
6)      Bagaimana Meningkatkan Profesionalisme SDM ?


C.     TUJUAN MAKALAH
1)      Untuk Mengetahui Perencanaan SDM
2)      Untuk Mengetahui Bagaimana Rekruitmen SDM
3)      Untuk Mengetahui Bagaimana Proses Seleksi SDM
4)      Untuk Mengetahui Bagaimana Pendidikan Dan Latihan
5)      Untuk Mengetahui Bagaimana Penilaian SDM
6)      Untuk Mengetahui Bagaimana Meningkatkan Profesionalisme SDM
 










BAB II

PEMBAHASAN
A.    Perencanaan SDM
Perencanaan Sumber Daya Manusia adalah perencanaan strategis untuk mendapat dan memelihara kualisifikasi sumber daya manusia yang diperlukan bagi organisasi  sekolah  dalam mencapai tujuan[1].
Ada beberapa pendekatan dalam perencanaan pendidikan antara lain, ialah pendekatan tuntutan sosial ketenaga kerjaan, biaya keuntungan,ekonomi,dan sebagainya. Perencanaan personalia terutama menyangkut pendekatan ketenaga kerjaan. Sebab itu pembahasan perencanaan ini memakai pendekatan ketenaga kerjaan.
Perencanaan personalia mencakup jumlah dan jenis keterampilan atau keahlain orang, ditempatkan pada pekerjaan yang tepat, pada waktu tertentu, yang dalam jangka panjang memberikan keuntungan bagi individu dan organisasi.
Komponen-komponen perencanaan dalam segi personalia ialah tujuan, perencanaan organisasi, pendataan personalia, menafsirkan kebutuhan personalia, dan program tindakan. Tujuan perencanaan sudah tentu mencakup menentukan kompotensi-kompotensi beserta jumlahnya masing-masing,dan cara menempatkan yang benar dalam jangka waktu yang tertentu. Atau dapat juga tujuan itu hanya terbatas kepada usaha pemenuhan tenaga, peningkatan kompetensi dan penempatan yang benar sebagai masalah yang harus diselesaikan oleh manajer pendidikan sesuai dengan uraian diatas.
Pendataan personalia ialah pengumpulan data personalia dalam lembaga pendidikan dan menganalsisnya biasanya untuk jangka waktu satu tahun. Informasi ini kemudian dibandingkan dengan informasi personalia pada organisasi yang sejenis. Perbandingan ini memberikan gambaran kepada para manajer tentang bagaimana keadaan personalia organisasinya, serta bagian mana personalia itu perlu ditambah dan ditingkatakan kemampuannya.
Sesudah kebutuhan personalia ditafsirkan atau ditentukan barulah menentukan program tindakan,ialah suatu program untuk membuat rencana tadi dapat secara tepat dilaksanakan. Program itu berisi keterampilan dan pendekatan yang dipakai untuk mewujudkan tujuan perencanaan personalia, sementara itu organisasi tetap berjalan seperti biasa[2].
perencanaan sumber daya manusia atau perencanaan tenaga kerjaan merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengantisipasi permintaan-permintaan bisnis dan lingkungan pada organisasi di waktu yang akan datang dan memenuhi kebutuhan-kebutuhan tenaga kerja yang ditimbulkan oleh kondisi-kondisi tersebut[3]

B.     Rekruitmen SDM
Rekrutmen adalah satu  proses penerimaan calon tenaga kerja pada satu unit kerja dalam satu organisasi atau  perusahaannya. Prosesnya dimulai saat akan kebutuhan merekrut karyawan baru dinyatakan hingga lamaran mereka diterima. Tugas tadi merekrut dibebankan pada departemen personalia, akan tetapi pada beberapa perusahaan besar yang melakukan  perekrutan hampir setiap waktu tugas ini kemudian di bebankan kepada spesialis yang disebut rekruter[4]. Tujuan dari rekrutmen adalah menyediakan kelompok calon tenaga kerja/guru yang cukup banyak agar kepala sekolah dapat memilih karyawan yang mempunyai kualifikasi yang mereka perlukan[5]. Sumber-sumber perekrutan para karyawan potensial lembaga pendidikan merupakan aspek penting dari keseluruhan strategi rekrutmen.

C.    Proses Seleksi SDM
Seleksi adalah suatu rekomendasi atau suatu keputusan untuk menerima atau menolak seseorang calon untuk pekerjaan tertentu berdasarkan suatu dugaan tentang kemungkinan-kemungkinan dari calon untuk menjadi tenaga kerja yang berhasil pada pekerjaannya.
Dan menurut Sedarmayanti seleksi adalah kegiatan menentukan dan memilih tenaga kerja yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan. Seleksi bertujuan memutuskan masalah apakah seorang pelamar diterima bekerja atau tidak.[6]
Tugas seleksi ialah menilai sebanyak mungkin calon untuk memilih seseorang atau sejumlah orang (sesuai dengan jumlah yang diperlukan) yang paling memenuhi persyaratan pekerjaan yang ditetapkan semula.
D.    Pendidikan Dan Latihan
Program pelatihan merupakan program untuk melatih keterampilan yang dibutuhkan oleh guru.
Pendidikan mempunyai arti suatu perubahan di dalam prilaku, suatu perubahan jangka panjang yang berasal dari pengalaman atau latihan. Beberapa prinsip untuk belajar adalah:
  • Motivasi
  • Penguatan
  • Latihan
  • Materi yang relevan[7]
Tujuan  latihan dan pendidikan personalia adalah:
  1. Untuk meningkatkan kualitas output
  2. Untuk meningkatkan kuantitas output
  3. Merealisasikan perencanaan personalia
  4. Meningkatkan moral kerja
  5. Meningkatkan penghasilan atau kesejahteraan
  6. Meningkatkan kesehatan dan keamanan
  7. Mencegah ketuaan
  8. Untuk mengembangkan personalia[8]

E.     Penilaian SDM
Tujuan dari suatu penilaian adalah meningkatkan kecakapan seseorang untuk meningkatkan pelaksanaan niali tambah, mengindentifikasi kesulitan yang membatasi peningkatan ini, dan menyetujui suatu rencana untuk mencapai peningkatan yang telah diproyeksikan.
Penilaian dilakukan secara sistematis terhadap performan personalia dan potensi mereka untuk berkembang. Penilaian performan mencaakup prestasi kerja, cara bekerja, dan pribadi mereka. Sedangkan penilaian terhadap potensi untuk berkembang mencakup kreativitas dan hasil belajar atau kemampuan mengembangkan profesi/karier.
Kreativitas seseorang bisa dilihat dalam aktivitas seseorang dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari. Orang yang kreatif ialah yang tidak puas hanya dengan kegiatan-kegiatan rutin, ia sering berinisiatif melakukan sesuatu yang belum pernah ada dilingkungan kerjanya,ia juga sering mengemukakan ide-ide yang baru.
kinerja ( prestasi kerja ) adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu.[9]
F.     Meningkatkan Profesionalisme SDM
Guru merupakan bagian dari tenaga kependidikan yang memiliki peran besar dalam peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat dalam bidang pendidikan. Oleh karena itu, pengembangan keprofesian guru sangat penting mendapatkan porsi perhatian yang besar dalam pelaksanaan profesionalisme pendidikan.
Pelaksanaan profesionalisme di bidang pendidikan, pada dasarnya ditentukan oleh tiga bentuk mekanisme utama, yaitu adanya standar profesi dan kode etik jabatan, sertifikasi profesional, serta mekanisme akuntabilitas lembaga maupun SDM kependidikan. Standar kompetensi dan kode etik jabatan dimaksudkan agar setiap lembaga atau SDM dapat memelihara status profesionalisme setiap saat. Sertifikasi profesional dimaksudkan untuk meyakinkan klien bahwa pegawai memiliki kemampuan seperti yang dituntut oleh standar profesi dan kode etik jabatan. Juga untuk memberi jaminan kepada klien bahwa mereka akan mendapatkan pelayanan yang sebaik mungkin. Sedangkan akuntabilitas profesional dimaksudkan agar mendapatkan keyakinan bahwa pelayanan yang diberikan dapat memberikan kepuasan kepada klien pendidikan.[10]
Pada hakikatnya kinerja guru adalah perilaku yang dihasilkan seorang guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik dan pengajar ketika mengajar di depan kelas, sesuai dengan kriteria tertentu. Kinerja seseorang Guru akan tampak  pada situasi dan kondisi kerja sehari-hari. Kinerja dapat dilihat dalam aspek kegiatan dalam menjalankan tugas dan cara/kualitas dalam melaksanakan kegiatan/tugas tersebut.













BAB III
PENUTUP
1.      Perencanaan sumber daya manusia adalah perencanaan strategis untuk mendapat dan memelihara kualisifikasi sumber daya manusia yang diperlukan bagi organisasi  sekolah  dalam mencapai tujuan
2.      Rekrutmen adalah satu  proses penerimaan calon tenaga kerja pada satu unit kerja dalam satu organisasi atau  perusahaannya. Prosesnya dimulai saat akan kebutuhan merekrut karyawan baru dinyatakan hingga lamaran mereka diterima
3.      Seleksi adalah suatu rekomendasi atau suatu keputusan untuk menerima atau menolak seseorang calon untuk pekerjaan tertentu berdasarkan suatu dugaan tentang kemungkinan-kemungkinan dari calon untuk menjadi tenaga kerja yang berhasil pada pekerjaannya.
kegiatan menentukan dan memilih tenaga kerja yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan. Seleksi bertujuan memutuskan masalah apakah seorang pelamar diterima bekerja atau tidak
4.      Penilaian adalah meningkatkan kecakapan seseorang untuk meningkatkan pelaksanaan niali tambah, mengindentifikasi kesulitan yang membatasi peningkatan ini, dan menyetujui suatu rencana untuk mencapai peningkatan yang telah diproyeksikan.
Pendidikan mempunyai arti suatu perubahan di dalam prilaku, suatu perubahan jangka panjang yang berasal dari pengalaman atau latihan. Program pelatihan merupakan program untuk melatih keterampilan yang dibutuhkan oleh guru.
5.      Penilaian adalah meningkatkan kecakapan seseorang untuk meningkatkan pelaksanaan niali tambah, mengindentifikasi kesulitan yang membatasi peningkatan ini, dan menyetujui suatu rencana untuk mencapai peningkatan yang telah diproyeksikan.
6.      Pelaksanaan profesionalisme di bidang pendidikan, pada dasarnya ditentukan oleh tiga bentuk mekanisme utama, yaitu adanya standar profesi dan kode etik jabatan, sertifikasi profesional, serta mekanisme akuntabilitas lembaga maupun SDM kependidikan
  












DAFTAR PUSTAKA

Ø Trisnawatisule, Ernie Dan Kurniawan, Saefullah, Pengantar Manajemen, (jakarta;  Kencana prenada Media Group, 2005)
Ø Pidarta, Made, Manajemen Pendidikan Indonesia, (Jakarta; PT Rineke Cipta 2004)
Ø Yani, M, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Mitra Wacana Media; Jakarta 2012)
Ø Sedarmayanti. Manajemen Sumber Daya Manusia dan Manajemen PNS (Bandung: PT Refika Aditama, 2011)
Ø Sabardi, Agus, Pengantar Manajemen, (Yogyakarta; Unit Penerbit dan Percetakan, 1987)
Ø Malayu, S.P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Bumi Aksara, 2001)
Ø Budimansyah, Dasim, dan Ace Suryadi. Pendidikan Nasional Menuju Masyarakat Indonesia Baru. (Jakarta: PT Genesindo.2010)























[1] Trisnawatisule Ernie Dan Kurniawan Saefullah, Pengantar Manajemen, (jakarta;  Kencana prenada Media Group, 2005), 197
[2] Pidarta Made, Manajemen Pendidikan Indonesia, (Jakarta; PT Rineke Cipta 2004), 111-114
[3] M Yani, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Mitra Wacana Media; Jakarta 2012), 39
[4]  Ibid,  61.
[5] Ibid, 75
[6] Sedarmayanti. Manajemen Sumber Daya Manusia dan Manajemen PNS (Bandung: PT Refika Aditama, 2011), 113.
[7] Sabardi Agus, Pengantar Manajemen, (Yogyakarta; Unit Penerbit dan Percetakan, 1987), 129
[8] Pidarta Made, Manajemen Pendidikan...............,  115
[9] Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Bumi Aksara, 2001), 34
[10] Budimansyah, Dasim, dan Ace Suryadi. Pendidikan Nasional Menuju Masyarakat Indonesia Baru. (Jakarta: PT Genesindo.2010), 137 – 138
 



No comments:


TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGANNYA<><><><><>Semoga Kehadiran Kami Bermanfaat Bagi Kita Bersama
banner