6/16/25

Santri Zaman Now: Antara Tradisi, Teknologi, dan Tanggung Jawab Sosial

Kata kunci utama: santri modern, peran santri, teknologi dan Islam


Santri, dalam sejarahnya, dikenal sebagai pilar utama pendidikan Islam di Indonesia. Mereka adalah pembelajar ilmu agama yang tinggal di pesantren dan dididik dalam lingkungan yang sarat nilai-nilai keislaman, kesederhanaan, dan kedisiplinan. Namun di era digital ini, peran santri tak lagi hanya berada di balik tembok pesantren. Mereka kini berada di garda terdepan dalam menjembatani tradisi Islam klasik dengan tantangan zaman modern yang serba digital.

6/12/25

Peran Sosial Masjid dalam Pemberdayaan Masyarakat

Kata kunci utama: peran masjid, pemberdayaan sosial, masyarakat Islam

Masjid bukan hanya tempat beribadah, tetapi juga pusat peradaban umat Islam. Sejak zaman Rasulullah ﷺ, masjid telah menjadi jantung aktivitas masyarakat Muslim—tempat untuk beribadah, belajar, bermusyawarah, bahkan mengatur strategi sosial-politik. Di era modern ini, peran masjid perlu dikembalikan dan diperluas agar mampu menjawab tantangan zaman serta menjadi motor penggerak pemberdayaan masyarakat.

6/11/25

Analisis Masalah Sosial Kemiskinan dalam Perspektif Psikologi Kognitif dan Humanistik serta Implikasinya dalam Praktik Pekerjaan Sosial di LKSA Muhammadiyah Semampir Semampir

 

Oleh: Ahmad Fathullah, M.Pd

Pendahuluan

Kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial yang kompleks dan multidimensional, tidak hanya menyangkut aspek ekonomi, tetapi juga berdampak pada kondisi psikologis individu yang mengalaminya. Banyak penelitian menunjukkan bahwa kemiskinan memengaruhi cara berpikir, motivasi, serta rasa percaya diri individu, terutama pada anak-anak dan remaja. Dalam konteks ini, pendekatan psikologi menjadi penting untuk memahami bagaimana individu yang hidup dalam kemiskinan merespon lingkungan sosialnya. Makalah ini bertujuan untuk menganalisis kemiskinan dari sudut pandang psikologi kognitif dan humanistik, serta mengaitkannya dengan praktik pekerjaan sosial yang dilakukan oleh Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Muhammadiyah Semampir.

6/9/25

Pentingnya Pendidikan Karakter dalam Membentuk Generasi Berakhlak Mulia

Kata kunci: pendidikan karakter, akhlak mulia


Di era modern yang penuh tantangan moral, pendidikan karakter menjadi kebutuhan mendesak dalam sistem pendidikan kita. Tidak cukup hanya mengandalkan kecerdasan intelektual (IQ) semata, seorang individu perlu memiliki kecerdasan emosional dan spiritual agar mampu hidup bermasyarakat dengan baik. Di sinilah pentingnya pendidikan karakter: sebagai landasan untuk membentuk generasi yang tidak hanya cerdas, tapi juga berakhlak mulia.

6/8/25

Hari Tasyrik: Hari Makan, Minum, dan Berdzikir kepada Allah

Setelah gema takbir Iduladha berkumandang dan semangat berkurban merebak di tengah umat, datanglah tiga hari istimewa yang sering kali luput dari perhatian: Hari Tasyrik. Dalam kalender Islam, hari ini berlangsung pada 11, 12, dan 13 Dzulhijjah, atau pada tahun 1446 H ini bertepatan dengan 7–9 Juni 2025 M.

Walau tidak sepopuler Hari Arafah atau Iduladha, Hari Tasyrik justru mengandung pesan spiritual yang sangat dalam. Ia bukan hanya menjadi kelanjutan dari ibadah qurban, tetapi juga menjadi momen untuk kembali menguatkan relasi ruhani dengan Allah melalui dzikir dan syukur.

6/7/25

Tantangan Pekerja Sosial di Indonesia: Antara Profesionalisme dan Kompleksitas Sosial

Ahmad Fathullah, M.Pd

Oleh : Ahmad Fathullah, M.Pd

Pekerja sosial memainkan peran vital dalam mendukung keberfungsian sosial individu, keluarga, dan masyarakat. Di Indonesia, profesi ini telah memperoleh legitimasi hukum melalui Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2019 tentang Pekerja Sosial. Namun, dalam praktiknya, pekerja sosial menghadapi berbagai tantangan yang kompleks, baik dari aspek struktural, kultural, maupun profesional. Artikel ini bertujuan untuk mengkaji tantangan-tantangan tersebut serta implikasinya terhadap pengembangan profesi pekerja sosial di Indonesia.

6/4/25

Jejak Pengorbanan: Makna Qurban dalam Membangun Masyarakat Berkeadaban

Ahmad Fathullah, M.Pd

Hari-hari besar dalam Islam bukan hanya soal ritualitas, tetapi momentum untuk memperkuat nilai-nilai spiritual dan sosial. Idul Adha adalah salah satunya. Ia datang setiap 10 Dzulhijjah, membawa pesan universal yang telah diwariskan ribuan tahun silam: bahwa cinta dan ketundukan kepada Allah memerlukan pengorbanan, dan dari pengorbanan itulah lahir kepedulian sosial yang nyata.

Ibadah qurban — menyembelih hewan ternak sebagai bentuk taqarrub (pendekatan diri) kepada Allah — menjadi pusat dari peringatan Idul Adha. Namun lebih dari itu, qurban mengajarkan kita tentang jiwa yang rela memberi, tangan yang ringan berbagi, dan hati yang lembut pada penderitaan sesama.

Qurban dan Keteladanan Profetik

Kisah Nabi Ibrahim AS dan putranya Nabi Ismail AS bukan hanya sejarah, melainkan teladan moral yang abadi. Ketika Allah memerintahkan Nabi Ibrahim untuk mengorbankan anak yang sangat ia cintai, Ismail, ia tidak ragu. Bahkan Ismail sendiri menyambutnya dengan kepasrahan yang luar biasa:

6/2/25

Teori Kognitif Behavior: Pokok Pembahasan, Tokoh, dan Implikasi dalam Praktik Pekerjaan Sosial


 Oleh : Ahmad Fathullah

Pendahuluan

Dalam dunia pekerjaan sosial, teori merupakan fondasi penting untuk memahami perilaku manusia dan menyusun intervensi yang tepat. Salah satu teori yang banyak digunakan adalah teori Kognitif Behavior atau Cognitive Behavioral Theory. Teori ini menawarkan pendekatan yang integratif, menggabungkan elemen-elemen dari psikologi kognitif dan behavioristik untuk membantu individu mengubah pola pikir dan perilaku yang tidak adaptif.

Teori Psikososial: Pokok Pembahasan, Tokoh, dan Implikasi dalam Praktik Pekerjaan Sosial


 Oleh : Ahmad Fathullah

Pendahuluan

Teori perkembangan psikososial merupakan salah satu teori penting dalam memahami dinamika kehidupan manusia dari lahir hingga usia lanjut. Teori ini dikembangkan oleh Erik H. Erikson, seorang psikolog yang memperluas pendekatan psikoanalisis dengan menekankan peran lingkungan sosial dan pengalaman psikologis dalam pembentukan identitas individu. Dalam konteks pekerjaan sosial, teori ini sangat relevan karena dapat membantu pekerja sosial dalam merancang intervensi yang sesuai dengan tahapan perkembangan klien.

Teori Psikodinamika: Pokok Pembahasan, Tokoh, dan Implikasi dalam Praktik Pekerjaan Sosial


 Oleh : Ahmad Fathullah

Pendahuluan

Teori psikodinamika merupakan salah satu pendekatan klasik dalam psikologi yang fokus pada dinamika kepribadian dan konflik batin bawah sadar. Dalam konteks pekerjaan sosial, teori ini menjadi dasar dalam memahami perilaku individu yang bermasalah secara emosional dan psikologis, serta menjadi landasan intervensi klinis dalam setting mikro.

Teori Sistem : pokok pembahasan teori, tokoh dan implikasi dalam praktik pekerjaan sosial



 Oleh : Ahmad Fathullah

Pokok Pembahasan Teori

Teori Sistem (Systems Theory) merupakan pendekatan interdisipliner yang memandang individu bukan sebagai entitas yang berdiri sendiri, melainkan sebagai bagian dari sistem yang lebih luas, seperti keluarga, kelompok, organisasi, dan masyarakat. Dalam konteks pekerjaan sosial, teori ini menekankan pentingnya memahami hubungan timbal balik antara individu dan lingkungannya.

TEORI BELAJAR SOSIAL: POKOK PEMBAHASAN, TOKOH, DAN IMPLIKASINYA DALAM PRAKTIK PEKERJAAN SOSIAL


 Oleh : Ahmad Fathullah

Pendahuluan

Dalam praktik pekerjaan sosial, pemahaman terhadap perilaku manusia sangat krusial untuk merancang intervensi yang efektif. Salah satu teori yang relevan dalam memahami dinamika perilaku individu dalam konteks sosial adalah Teori Belajar Sosial (Social Learning Theory). Teori ini menjelaskan bagaimana individu belajar melalui pengamatan terhadap lingkungan sosialnya dan bagaimana perilaku ditiru dari model-model yang ada di sekitarnya. Dalam konteks ini, pekerja sosial memegang peran penting sebagai fasilitator pembelajaran sosial, khususnya dalam pembentukan perilaku positif.

Pokok Pembahasan Teori Belajar Sosial

Teori Belajar Sosial menekankan bahwa perilaku manusia diperoleh tidak semata-mata melalui pengalaman langsung, melainkan melalui proses observasi, imitasi, dan modeling. Konsep ini bertolak belakang dengan teori behavioristik murni yang menekankan pada stimulus-respons dan penguatan. Dalam pandangan belajar sosial, individu belajar dengan mengamati orang lain dan menginternalisasi konsekuensi dari perilaku tersebut—baik berupa penguatan (reinforcement) maupun hukuman (punishment).

Peran Pekerja Sosial dalam Mewujudkan Kesejahteraan Sosial di Indonesia


Penulis: 
Ahmad Fathullah, M.Pd. 

LKSA Muhammadiyah Semampir, Surabaya


Abstrak

Pekerja sosial merupakan salah satu unsur penting dalam sistem kesejahteraan sosial di Indonesia. Mereka berperan sebagai pendamping, advokat, fasilitator, hingga agen perubahan sosial dalam upaya meningkatkan kualitas hidup individu dan kelompok rentan. Artikel ini bertujuan untuk mengkaji secara teoritis dan praktis peran pekerja sosial dalam konteks pembangunan kesejahteraan sosial. Metode yang digunakan adalah studi pustaka dengan pendekatan deskriptif-analitis. Hasil kajian menunjukkan bahwa pekerja sosial memegang peranan strategis dalam menjembatani kebutuhan masyarakat dan kebijakan negara, khususnya dalam layanan terhadap anak terlantar, lansia, penyandang disabilitas, serta korban kekerasan dan bencana. Penguatan kapasitas, legalitas profesi, dan dukungan kebijakan menjadi kunci optimalisasi peran mereka ke depan.

Kata Kunci: pekerja sosial, kesejahteraan sosial, profesi, layanan sosial, kebijakan sosial

6/1/25

Pancasila dan Peran Vital Generasi Muda dalam Mewujudkan Indonesia Emas 2045

Oleh: Ahmad Fathullah

Pendahuluan

Tanggal 1 Juni 2025 kembali menjadi momentum penting bagi bangsa Indonesia. Dalam peringatan Hari Lahir Pancasila, Presiden Prabowo Subianto menyerukan kepada generasi muda agar tidak hanya memahami Pancasila sebagai hafalan, melainkan menjadikannya sebagai prinsip hidup yang nyata dalam keseharian. Pesan ini mencerminkan urgensi menghidupkan kembali nilai-nilai dasar negara di tengah tantangan zaman yang kian kompleks.

TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGANNYA<><><><><>Semoga Kehadiran Kami Bermanfaat Bagi Kita Bersama
banner