Oleh : Ahmad Fathullah
Pendahuluan
Teori perkembangan psikososial merupakan salah satu teori penting dalam memahami dinamika kehidupan manusia dari lahir hingga usia lanjut. Teori ini dikembangkan oleh Erik H. Erikson, seorang psikolog yang memperluas pendekatan psikoanalisis dengan menekankan peran lingkungan sosial dan pengalaman psikologis dalam pembentukan identitas individu. Dalam konteks pekerjaan sosial, teori ini sangat relevan karena dapat membantu pekerja sosial dalam merancang intervensi yang sesuai dengan tahapan perkembangan klien.
Pokok Pembahasan Teori
Teori psikososial Erikson terdiri dari
delapan tahap perkembangan yang mencakup seluruh rentang kehidupan manusia.
Setiap tahap mencerminkan krisis psikososial yang harus diselesaikan agar
individu dapat berkembang secara sehat:
1.
1. Trust
vs. Mistrust (0–1 tahun)
2.
2.
Autonomy vs. Shame and Doubt (1–3 tahun)
3.
3.
Initiative vs. Guilt (3–6 tahun)
4.
4.
Industry vs. Inferiority (6–12 tahun)
5.
5.
Identity vs. Role Confusion (remaja)
6.
6.
Intimacy vs. Isolation (dewasa awal)
7.
7.
Generativity vs. Stagnation (dewasa madya)
8.
8.
Integrity vs. Despair (usia lanjut)
Tokoh Utama
Erik H. Erikson (1902–1994) adalah seorang
psikoanalis kelahiran Jerman yang dikenal luas karena kontribusinya dalam
psikologi perkembangan. Ia mengembangkan teori psikososial sebagai perluasan
dari teori psikoanalisis Freud, dengan menekankan pentingnya aspek sosial dan
budaya dalam membentuk identitas individu.
Implikasi dalam Praktik Pekerjaan
Sosial
Teori psikososial memiliki beragam
implikasi praktis dalam pekerjaan sosial, antara lain:
9.
1.
Pendampingan Klien Sesuai Tahapan Usia: pekerja sosial dapat menyesuaikan
pendekatan berdasarkan tahapan perkembangan psikososial klien.
10.
2.
Intervensi Berbasis Relasi: membangun relasi yang suportif sangat penting untuk
membantu klien melewati krisis perkembangan.
11.
3.
Perencanaan Program Intervensi: program layanan sosial dirancang dengan
mempertimbangkan kebutuhan psikososial sesuai tahap usia.
12.
4.
Pencegahan dan Resolusi Krisis Identitas: pekerja sosial dapat memberikan
konseling atau mediasi untuk mengatasi konflik identitas.
Kesimpulan
Teori psikososial Erikson memberikan
kerangka kerja yang penting dalam memahami dinamika perkembangan manusia dalam
konteks sosial. Bagi pekerja sosial, pemahaman terhadap tahapan perkembangan
ini sangat membantu dalam merancang intervensi yang lebih efektif dan
manusiawi.
No comments:
Post a Comment