6/2/25

Teori Psikososial: Pokok Pembahasan, Tokoh, dan Implikasi dalam Praktik Pekerjaan Sosial


 Oleh : Ahmad Fathullah

Pendahuluan

Teori perkembangan psikososial merupakan salah satu teori penting dalam memahami dinamika kehidupan manusia dari lahir hingga usia lanjut. Teori ini dikembangkan oleh Erik H. Erikson, seorang psikolog yang memperluas pendekatan psikoanalisis dengan menekankan peran lingkungan sosial dan pengalaman psikologis dalam pembentukan identitas individu. Dalam konteks pekerjaan sosial, teori ini sangat relevan karena dapat membantu pekerja sosial dalam merancang intervensi yang sesuai dengan tahapan perkembangan klien.

Pokok Pembahasan Teori

Teori psikososial Erikson terdiri dari delapan tahap perkembangan yang mencakup seluruh rentang kehidupan manusia. Setiap tahap mencerminkan krisis psikososial yang harus diselesaikan agar individu dapat berkembang secara sehat:

1.       1. Trust vs. Mistrust (0–1 tahun)

2.       2. Autonomy vs. Shame and Doubt (1–3 tahun)

3.       3. Initiative vs. Guilt (3–6 tahun)

4.       4. Industry vs. Inferiority (6–12 tahun)

5.       5. Identity vs. Role Confusion (remaja)

6.       6. Intimacy vs. Isolation (dewasa awal)

7.       7. Generativity vs. Stagnation (dewasa madya)

8.       8. Integrity vs. Despair (usia lanjut)

Tokoh Utama

Erik H. Erikson (1902–1994) adalah seorang psikoanalis kelahiran Jerman yang dikenal luas karena kontribusinya dalam psikologi perkembangan. Ia mengembangkan teori psikososial sebagai perluasan dari teori psikoanalisis Freud, dengan menekankan pentingnya aspek sosial dan budaya dalam membentuk identitas individu.

Implikasi dalam Praktik Pekerjaan Sosial

Teori psikososial memiliki beragam implikasi praktis dalam pekerjaan sosial, antara lain:

9.       1. Pendampingan Klien Sesuai Tahapan Usia: pekerja sosial dapat menyesuaikan pendekatan berdasarkan tahapan perkembangan psikososial klien.

10.   2. Intervensi Berbasis Relasi: membangun relasi yang suportif sangat penting untuk membantu klien melewati krisis perkembangan.

11.   3. Perencanaan Program Intervensi: program layanan sosial dirancang dengan mempertimbangkan kebutuhan psikososial sesuai tahap usia.

12.   4. Pencegahan dan Resolusi Krisis Identitas: pekerja sosial dapat memberikan konseling atau mediasi untuk mengatasi konflik identitas.

Kesimpulan

Teori psikososial Erikson memberikan kerangka kerja yang penting dalam memahami dinamika perkembangan manusia dalam konteks sosial. Bagi pekerja sosial, pemahaman terhadap tahapan perkembangan ini sangat membantu dalam merancang intervensi yang lebih efektif dan manusiawi.

No comments:


TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGANNYA<><><><><>Semoga Kehadiran Kami Bermanfaat Bagi Kita Bersama
banner