6/2/25

Teori Psikodinamika: Pokok Pembahasan, Tokoh, dan Implikasi dalam Praktik Pekerjaan Sosial


 Oleh : Ahmad Fathullah

Pendahuluan

Teori psikodinamika merupakan salah satu pendekatan klasik dalam psikologi yang fokus pada dinamika kepribadian dan konflik batin bawah sadar. Dalam konteks pekerjaan sosial, teori ini menjadi dasar dalam memahami perilaku individu yang bermasalah secara emosional dan psikologis, serta menjadi landasan intervensi klinis dalam setting mikro.

Pokok Pembahasan Teori

Teori psikodinamika berangkat dari asumsi bahwa sebagian besar perilaku manusia dipengaruhi oleh proses-proses tidak sadar, pengalaman masa kecil, serta dinamika antara tiga struktur kepribadian: id, ego, dan superego. Konflik antara ketiganya menghasilkan kecemasan yang dapat menimbulkan mekanisme pertahanan diri.

Konsep penting lainnya dalam teori ini meliputi:

·         - Ketidaksadaran (unconscious mind)

·         - Mekanisme pertahanan ego (defense mechanisms)

·         - Transference dan countertransference

·         - Tahap perkembangan psikoseksual

Tokoh Sentral

Tokoh utama dalam teori ini adalah Sigmund Freud, dikenal sebagai bapak psikoanalisis. Freud mengembangkan pendekatan terapi untuk mengakses pikiran bawah sadar melalui asosiasi bebas, interpretasi mimpi, dan analisis resistensi.

Selain Freud, beberapa tokoh penting yang mengembangkan pendekatan psikodinamik lebih lanjut antara lain:

·         - Carl Jung: menambahkan konsep “kolektif tidak sadar” dan “archetypes”.

·         - Alfred Adler: fokus pada perasaan rendah diri dan dorongan untuk unggul.

·         - Erik Erikson: memperluas pendekatan Freud ke dalam delapan tahap psikososial.

·         - Melanie Klein dan Anna Freud: berkontribusi pada teori objek dan psikodinamika anak.

Implikasi dalam Praktik Pekerjaan Sosial

Dalam praktik pekerjaan sosial, pendekatan psikodinamik digunakan terutama dalam:

·         - Pendampingan individu atau konseling klinis.

·         - Assessment psikososial.

·         - Intervensi pada anak dan keluarga.

·         - Terapi hubungan (relationship-based practice).

Pekerja sosial dengan pendekatan ini perlu memiliki pemahaman mendalam tentang dinamika intrapsikis klien, serta keterampilan dalam menciptakan ruang aman dan empatik bagi klien untuk membuka diri.

Kesimpulan

Teori psikodinamika menyediakan landasan penting dalam memahami dimensi emosional dari masalah sosial. Meski berkembang dari ranah psikologi, teori ini tetap relevan dan aplikatif dalam pekerjaan sosial klinis, terutama ketika bekerja dengan individu yang mengalami trauma, gangguan emosi, atau permasalahan relasional yang kompleks.

Daftar Pustaka

Corey, G. (2013). Theory and Practice of Counseling and Psychotherapy. Cengage Learning.

Freud, S. (1961). The Ego and the Id. W. W. Norton & Company.

Turner, F. J. (Ed.). (2011). Social Work Treatment: Interlocking Theoretical Approaches. Oxford University Press.

Zastrow, C., & Kirst-Ashman, K. K. (2010). Understanding Human Behavior and the Social Environment. Cengage Learning.

No comments:


TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGANNYA<><><><><>Semoga Kehadiran Kami Bermanfaat Bagi Kita Bersama
banner