Oleh : Ahmad Fathullah
Pendahuluan
Teori psikodinamika merupakan salah satu pendekatan klasik dalam psikologi yang fokus pada dinamika kepribadian dan konflik batin bawah sadar. Dalam konteks pekerjaan sosial, teori ini menjadi dasar dalam memahami perilaku individu yang bermasalah secara emosional dan psikologis, serta menjadi landasan intervensi klinis dalam setting mikro.
Pokok Pembahasan Teori
Teori psikodinamika berangkat dari asumsi
bahwa sebagian besar perilaku manusia dipengaruhi oleh proses-proses tidak
sadar, pengalaman masa kecil, serta dinamika antara tiga struktur kepribadian:
id, ego, dan superego. Konflik antara ketiganya menghasilkan kecemasan yang
dapat menimbulkan mekanisme pertahanan diri.
Konsep penting lainnya dalam teori ini
meliputi:
·
-
Ketidaksadaran (unconscious mind)
·
-
Mekanisme pertahanan ego (defense mechanisms)
·
-
Transference dan countertransference
·
- Tahap
perkembangan psikoseksual
Tokoh Sentral
Tokoh utama dalam teori ini adalah Sigmund
Freud, dikenal sebagai bapak psikoanalisis. Freud mengembangkan pendekatan
terapi untuk mengakses pikiran bawah sadar melalui asosiasi bebas, interpretasi
mimpi, dan analisis resistensi.
Selain Freud, beberapa tokoh penting yang
mengembangkan pendekatan psikodinamik lebih lanjut antara lain:
·
- Carl
Jung: menambahkan konsep “kolektif tidak sadar” dan “archetypes”.
·
- Alfred
Adler: fokus pada perasaan rendah diri dan dorongan untuk unggul.
·
- Erik
Erikson: memperluas pendekatan Freud ke dalam delapan tahap psikososial.
·
- Melanie
Klein dan Anna Freud: berkontribusi pada teori objek dan psikodinamika anak.
Implikasi dalam Praktik Pekerjaan
Sosial
Dalam praktik pekerjaan sosial, pendekatan
psikodinamik digunakan terutama dalam:
·
-
Pendampingan individu atau konseling klinis.
·
-
Assessment psikososial.
·
-
Intervensi pada anak dan keluarga.
·
- Terapi
hubungan (relationship-based practice).
Pekerja sosial dengan pendekatan ini perlu
memiliki pemahaman mendalam tentang dinamika intrapsikis klien, serta
keterampilan dalam menciptakan ruang aman dan empatik bagi klien untuk membuka
diri.
Kesimpulan
Teori psikodinamika menyediakan landasan
penting dalam memahami dimensi emosional dari masalah sosial. Meski berkembang
dari ranah psikologi, teori ini tetap relevan dan aplikatif dalam pekerjaan
sosial klinis, terutama ketika bekerja dengan individu yang mengalami trauma,
gangguan emosi, atau permasalahan relasional yang kompleks.
Daftar Pustaka
Corey, G. (2013). Theory and Practice of Counseling
and Psychotherapy. Cengage Learning.
Freud, S. (1961). The Ego and the Id. W. W.
Norton & Company.
Turner, F. J. (Ed.). (2011). Social Work
Treatment: Interlocking Theoretical Approaches. Oxford University Press.
Zastrow, C., & Kirst-Ashman, K. K.
(2010). Understanding Human Behavior and the Social Environment. Cengage
Learning.
No comments:
Post a Comment